Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Disebut Minta Denny Bantu Anies, Nasdem: Diduga Mulai Merasa Demokrasi Kurang Sehat

Kompas.com - 05/06/2023, 13:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menduga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sudah mencium aroma demokrasi yang tak sehat di Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat ditanya soal pengakuan pakar hukum tata negara Denny Indrayana yang diminta Mahfud membantu Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (capres).

"Tentang pesan Pak Mahfud pada Denny untuk bantu Anies agar demokrasi sehat, patut diduga Mahfud sudah mulai merasakan bahwa ada yang kurang sehat dengan demokrasi kita," kata Hermawi kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Hermawi menilai bahwa kurang sehatnya demokrasi itu ditandai dengan adanya upaya-upaya ikut campur politik oleh pihak yang semestinya netral.

Baca juga: Denny Indrayana Ngaku Diminta Mahfud MD Bantu Anies Baswedan Jadi Capres Agar Demokrasi Lebih Sehat

Meski demikian, ia tidak menyebut siapa pihak yang dinilainya ikut campur dalam soal politik.

"Mahfud sebagai the guardian of constitution rupanya mulai kawatir akan kemunduran demokrasi Indonesia jika praktek politik yang seperti sekarang tidak dicegah," ujarnya.

Hermawi berpandangan, semestinya semua pihak mempunyai kewajiban moral menjadikan dinamika demokrasi di Indonesia tetap sehat, terlepas dari pilihan masing-masing pada Pilpres 2024.

Di sisi lain, menurutnya, permintaan terhadap Denny Indrayana bukan berarti bentuk dukungan Mahfud untuk Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Menurut saya, hal tersebut bentuk konsistensi dan komitmen Mahfud terhadap demokrasi. Artinya, naluri akademisi dan naluri demokrasi seorang Mahfud sudah mencium aroma yang kurang sehat dalam praktek perpolitikan kita sekarang," katanya.

Baca juga: Nasdem Minta Mahfud MD Tak Campuri Urusan Pencapresan Anies

"Dalam konteks ini, saya tidak melihat keberpihakan Mahfud kepada orang, tapi lebih kepada kerinduan terhadap sistem politik yang sehat dan dinamis," ujar Hermawi lagi.

Sebelumnya diberitakan, Denny Indrayana mengaku mendapatkan pesan dari Mahfud MD agar membantu Anies Baswedan berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Menurut Denny Indrayana, Mahfud beralasan hal itu agar demokrasi di Indonesia menjadi lebih sehat.

Awalnya, Denny bercerita bahwa hal itu disampaikan saat terakhir bertemu di rumah dinas Mahfud MD.

"Jadi pertemuan terakhir saya dengan beliau itu, salah satu pesan Pak Mahfud itu semacam ini, 'Mas Denny, tolong bantu Anies Baswedan untuk jadi calon presiden supaya demokrasi kita lebih sehat'. Saya bilang 'Oh, ini ada apa ini' hahaha," kata Denny sembari tertawa dalam acara Gaspol! Kompas.com yang dikutip Minggu (4/6/2023) di YouTube.

Denny Indrayana mengaku, ia tidak tahu apa yang melatarbelakangi Mahfud menyatakan hal itu.

Ia juga enggan menduga-duga apakah Mahfud MD memiliki maksud politis di balik pernyataan itu.

Baca juga: Reaksi Keras Nasdem ke Mahfud Usai Beri Pesan Hati-hati Anies Dijegal Koalisi Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com