Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PUPR Sebut Perbaikan Jalan Rusak di Sejumlah Wilayah Dimulai Juli

Kompas.com - 25/05/2023, 17:58 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, perbaikan jalan yang rusak di sejumlah daerah seperti Lampung, Jambi, dan Sumatera Utara baru akan dimulai pada Juli mendatang.

Basuki mengatakan, sejumlah ruas jalan rusak yang disambangi Presiden Joko Widodo dalam beberapa waktu terakhir memang belum ditangani.

“Belum ada penanganan dari pusat, karena sekarang jadwalnya kan, Pak Presiden minta Juli mulai,” ujar Basuki saat ditemui awak media di gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Keluh Kesah Warga Kota Bandar Lampung Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Menurut Basuki, pekerjaan konstruksi jalan baru dilaksanakan pada Juli karena pihaknya harus menyelesaikan dokumen penganggaran dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Selain itu, kata Basuki, Presiden Jokowi telah memerintahkan perbaikan ruas jalan di daerah sejak Februari lalu melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

Inpres tersebut tidak merinci ruas jalan mana saja yang akan diperbaiki. Presiden hanya memerintahkan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, merumuskan kriteria ruas jalan yang hendak diperbaiki serta kebutuhan anggarannya.

Baca juga: Kantor Pemenang Tender Jalan Rusak di Lampung Tak Sesuai Alamat, KPPU: Indikasi Persekongkolan

Sementara kepada Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan dukungan kebijakan yang diperlukan. Inpres itu berlaku untuk rekonstruksi jalan provinsi, kabupaten, dan kota.

Melalui Inpres itu, pemerintah akan menangani persoalan jalan di seluruh Indonesia karena banyaknya aduan yang masuk ke presiden.

“Diputuskan untuk ada Inpres walaupun sudah ada DAK, jadi ini merupakan percepatan, karena ini jalan daerah,” kata Basuki.

Baca juga: Surono Kaget Rumahnya Dijadikan Alamat Kantor Pemenang Tender Jalan Rusak di Lampung

Basuki mengaku telah menemui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan akan menyelesaikan dokumen penganggaran pada Mei ini.

“Tahap pertama ada Rp 14,9 triliun, termasuk untuk yang Lampung, Jambi, dan Sumatera Utara,” kata Basuki.

“Tapi paling lambat awal Juli sudah harus mulai pekerjaannya,” ujarnya.

Sebelumnya, kerusakan jalan di sejumlah wilayah menjadi sorotan publik. Presiden Jokowi bahkan langsung turun ke lapangan meninjau langsung kondisi infrastruktur itu.

Baca juga: Edy Rahmayadi Sebut Butuh Rp 5,5 Triliun untuk Perbaiki Jalan Rusak di Sumut

Salah satu wilayah yang disambangi Presiden adalah Sumatera Utara. Melalui akun Instagram-nya, Presiden menyampaikan bahwa dari 2.600 kilometer jalan nasional di sana, 260 kilometer dilaporkan rusak.

Sementara, dari 3.005 kilometer jalan provinsi, 340 kilometer di antaranya dilaporkan rusak. Adapun dari 33.000 kilometer jalan kabupaten, 13.000 di antaranya dilaporkan perlu perbaikan. Salah satunya, ruas Jalan Gunting Saga, di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Sementara di Jambi, Presiden menerima laporan bahwa ada 4.600 kilometer jalan kabupaten, 250 kilometer jalan provinsi, dan 130 kilometer jalan nasional yang rusak.

Banyaknya ruas jalan yang rusak bahkan membuat Presiden Jokowi sampai membuka kolom aduan di Instagram-nya untuk menyerap informasi langsung dari masyarakat.

Baca juga: Rumah Tua di Dalam Gang Ini Dijadikan Alamat Pemenang Tender Rp 5 Miliar Jalan Rusak di Lampung

Presiden menekankan bahwa pembangunan infrastruktur jalan merupakan suatu hal yang penting guna mendukung arus mobilitas barang dan orang. Mobilitas yang lancar diyakini akan menurunkan biaya logistik dan harga barang di pasang-pasar.

Sejak dibuka tiga minggu lalu, unggahan tersebut telah mendapat 103.025 komentar dari warganet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com