JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sudirman Said mengaku tetap puas dengan raihan elektabilitas calon presiden (capres) Anies Baswedan berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas periode Mei 2023.
Berdasarkan survei tersebut, Anies memperoleh elektabilitas sebesar 13,6 persen dan berada di urutan ketiga. Sementara urutan pertama ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan raihan 24,5 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki tingkat elektoral 22,8 persen.
“Hasil ini kita syukuri karena Anies Baswedan adalah kandidat yang paling banyak mengalami hambatan, tekanan, penjegalan, dan segala usaha untuk menghalangi maju ke pemilihan presiden (pilpres),” ujar Sudirman kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Loyal Anies Lebih Banyak daripada Ganjar dan Prabowo
Ia pun mengaku tetap optimis dengan raihan elektabilitas Anies itu. Sebab, meski tak signifikan, namun terjadi peningkatan tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Padahal, Anies dan KPP menghadapi sejumlah tekanan untuk menghalangi langkahnya melenggang ke Pilpres 2024.
“Nah dalam keadaan tekanan yang luar biasa pun, Anies masih memperoleh kenaikan dari waktu ke waktu. Bayangkan kalau lapangan bermainnya berada dalam suasana netral dan fair,” papar dia.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Hasil Simulasi Head to Head Bakal Capres Prabowo, Ganjar, dan Anies
Bagi Sudirman, tingkat elektabilitas Anies menunjukan bahwa masih ada dukungan yang diberikan oleh masyarakat.
“Ini berarti ada daya hidup dan daya tahan yang luar biasa, bukan saja dari Anies Baswedan, tetapi juga daya tahan dan daya hidup dari para pendukungnya,” imbuh dia.
Diketahui saat ini baru Anies dan Ganjar yang mendapatkan tiket untuk mengikuti Pilpres 2024. Anies didukung oleh tiga partai politik (parpol) yang membentuk KPP, yaitu, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara Ganjar, diusung oleh PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meskipun hingga saat ini kedua parpol tersebut belum resmi membentuk koalisi.
Sementara itu, Prabowo hingga saat ini belum dideklarasikan sebagai capres oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.