Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra: “Chemistry” Prabowo dan Erick Sudah Terbangun, tapi “Kunci Inggris” di Cak Imin

Kompas.com - 19/05/2023, 14:22 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meyakini, hubungan (chemistry) antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erich Thohir sudah terbangun baik, andai keduanya dipasangkan menjadi capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

Muzani mengungkapkan hal itu saat ditanya awak media mengenai pertemuan antara Prabowo dan Erick di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Pertemuan itu berlangsung usai Erick kembali dari Kamboja pasca-menyaksikan langsung laga antara final Timnas U-22 Indonesia kontra Timnas U-22 Thailand.

Kabar pertemuan keduanya bahkan disampaikan melalui akun media sosial mereka masing-masing.

“Menurut saya chemistry sudah terbangun, dalam arti keduanya sudah sering berhubungan dalam kabinet Presiden Joko Widodo, sehingga saya kira chemistry-nya sudah terbangun,” kata Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Cak Imin Sebut PKB, Gerindra, dan Golkar yang Akan Gabung Koalisi Baru

“Tapi apa yang dibicarakan (dalam pertemuan itu), saya terus terang tidak mengikuti. Karena saya tidak mendampingi Pak Prabowo dalam kesempatan itu,” ujar Muzani lagi.

Meski begitu, ia meyakini bila Prabowo dan Erick juga membahas persoalan politik di dalam pertemuan keduanya kemarin. Termasuk, menurutnya, mengenai skema capres-cawapres.

“Tapi saya kira membahas (capres-cawapres),” ucap Muzani.

Diketahui, Gerindra berencana mengusung Prabowo sebagai bakal capres. Kini, Gerindra telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu juga telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo untuk diusung menjadi bakal capres.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Diikuti Gerindra dan Golkar

Akan tetapi, hingga kini kursi bakal cawapres masih terbuka. PKB-Gerindra yang kini tengah menjajaki pembentukan Koalisi Besar dengan Golkar pun, belum satu suara soal siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Baik PKB maupun Golkar masing-masing ingin mengajukan ketua umumnya sebagai bakal cawapres Prabowo.

Di sisi lain, Muzani menyatakan bahwa nama cawapres untuk Prabowo juga harus mendapatkan persetujuan dari Cak Imin, karena sejak awal Gerindra telah berkoalisi dengan PKB.

“Gerindra sudah menandatangani kontrak dengan PKB, jadi tentu semua harus dapat persetujuan dari Pak Muhaimin sebagai Ketum PKB,” kata Muzani.

Baca juga: Dedi Mulyadi Disebut Mundur dari Golkar, Gerindra: Ingin Sumbangkan Tenaga Bersama Prabowo

“Pak Muhaimin memegang ‘kunci inggris’, bisa dikecilin bisa digedein,” ucap Muzani.

Diketahui, Erick mengunjungi Prabowo di Kantor Kemenhan, pada Rabu (17/5/2023).

Dikutip dari siaran pers Setjen Kemenhan, Prabowo menyambut Erick dan mengucapkan selamat atas raihan medali emas timnas U22 Indonesia di SEA Games 2023 usai mengalahkan Thailand di laga final dengan skor 5-2.

Kemudian, Prabowo dan Erick Thohir menuju ruang kerja Menhan untuk berdiskusi seputar perkembangan dinamika terkini negara. Diskusi tersebut dilaksanakan empat mata secara tertutup.

Baca juga: Beda Sikap dengan Elite PKB, Gerindra Ingin Koalisi Besar Bisa Diresmikan

Sebagai catatan, nama Erick Thohir masuk ke dalam bursa cawapres di dalam setiap survei yang dilakukan sejumlah lembaga. Selain itu, nama Ketua Umum PSSI itu juga terindikasi dekat dengan Partai Amanat Nasional untuk dijagokan di Pilpres 2024.

PAN sendiri merupakan rekan sekoalisi Golkar di dalam perahu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan, yang kini telah resmi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres bersama PDI Perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com