Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPH Migas Bahas Pemenuhan Ketersediaan BBM Wilayah 3T Kabupaten Bintan

Kompas.com - 18/05/2023, 13:32 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus berupaya agar pasokan BBM senantiasa tersedia dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Upaya itu juga dilakukan termasuk di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan, BPH Migas hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah 3T. Ini merupakan bagian dari pengaturan dan pengawasan dalam penyediaan dan distribusi BBM bagi seluruh masyarakat. Hal ini disampaikan Abdul di Kantor Bupati Bintan, Kepulauan Riau, Rabu, (17/5/2023).

Baca juga: Dukung Pengelolaan Energi Berkelanjutan, BPH Migas Ajak Badan Usaha Mengedepankan 3R

Sebagai informasi, BPH Migas akan mengadakan pertemuan khusus untuk membahas perbedaan harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite di Kecamatan Tambelan.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan menyampaikan kepada BPH Migas bahwa harga BBM jenis Pertalite di Kecamatan Tambelan lebih tinggi dari wilayah lainnya.

Hal itu terjadi karena belum ada lembaga penyalur resmi yang menjual BBM Pertalite untuk konsumen pengguna nonperikanan untuk wilayah daratan Kecamatan Tambelan.

Abdul Halim menjelaskan bahwa BPH Migas mendukung penuh dan akan mengawal penyediaan dan distribusi BBM di Kabupaten Bintan.

"BPH (Migas) akan mendukung penuh Pemkab Bintan. Saya akan monitor sampai selesai," ujar Abdul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Abdul menjelaskan bahwa saat ini, terdapat satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nelayan di Kecamatan Tambelan. SPBU ini hanya dapat menyalurkan BBM kepada nelayan. Sementara itu, konsumen pengguna nonnelayan di dataran Tambelan belum terpenuhi kebutuhannya.

Baca juga: Ajak Masyarakat Kawal Penyaluran BBM Subsidi, BPH Migas: Demi APBN Tepat Sasaran

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pembangunan SPBU BBM kompak di daratan Tambelan. Hal ini untuk menjamin ketersediaan BBM dengan harga Pertalite yang sudah ditetapkan Pemerintah untuk pengguna di daratan Tambelan.

Oleh karena itu, Abdul mengajak semua pihak untuk saling membantu menyelesaikan tantangan yang dihadapi. "Kami harus duduk bersama untuk saling membantu dengan hati. Tinggalkan ego sektoral karena ini menyangkut banyak pihak," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman. Harya menilai, komunikasi intensif dan koordinasi yang baik dapat menyelesaikan permasalahan itu.

"Semoga pertemuan hari ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," ujar Harya.

Harya menambahkan bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, memiliki peran penting agar setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

Baca juga: BPH Migas Tinjau Kota Kembang, Pastikan Pasokan BBM Arus Balik Aman

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat didorong untuk penyaluran BBM. "Pemda bisa mendorong BUMDes sebagai badan usaha yang menyalurkan (BBM)," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Luki Zaiman Prawira berharap supaya pertemuan tersebut dapat menjadi solusi terbaik di Kecamatan Tambelan.

"Solusi atas masalah itu akan menjadi pilot project dalam pemenuhan BBM di daerah lainnya," tutur Luki.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut dihadiri Direktur BBM BPH Migas Sentot Bradjanto Tri Putro, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bintan Mohammad Panca Adhigoena, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan Kabupaten Bintan Asy Syukri, dan Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Kepulauan Riau Dambha Herviyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com