JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah hal baru terungkap dalam kasus kecelakaan di Cijantung, Jakarta Timur, yang melibatkan seorang anak polisi berinisial ARP.
Kecelakaan ini terjadi di Jalan RA Fadillah pada 2 Juli 2022 dini hari.
Korbannya mencakup satu keluarga yang terdiri dari Giuseppe dan kedua orangtuanya.
Salah satu yang terungkap adalah ARP tidak pernah meminta maaf kepada para korban yang ditabraknya.
"Enggak ada basa-basi, nanya kondisi, dan lain-lain. Minta maaf dan ajak ngobrol enggak ada," ucap Giuseppe kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Anak Polisi Tak Pernah Minta Maaf ke Satu Keluarga yang Ditabraknya di Cijantung
Giuseppe ditabrak saat memperbaiki mobil orangtuanya yang mogok di tepi kanan jalan.
Pada saat itu, ARP mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak Giuseppe dan orangtuanya sampai terpental.
Korban segera dilarikan ke RSUD Pasar Rebo untuk penanganan pertama, lalu Giuseppe dirujuk ke beberapa rumah sakit karena mengalami luka berat.
Giuseppe menceritakan, keluarganya dan ARP sudah menghadiri olah tempat kejadian perkara (TKP) pada 24 November 2022 setelah pemeriksaan berlangsung.
Kala itu, Giuseppe menghadiri olah TKP menggunakan alat walker kaki empat. ARP menghampirinya untuk bersalaman.
Namun, ARP tidak mengatakan sepatah atau dua patah kata, termasuk permintaan maaf.
Tak hadir dalam mediasi
ARP juga disebut tidak pernah dihadirkan dalam mediasi bersama Giuseppe sekeluarga.
Mediasi pertama telah dilakukan pada 8 Juli 2022 untuk membahas pernyataan ibu ARP soal penggantian biaya rumah sakit.
"Pas mediasi sebelum saya buat laporan, saat 8 Juli 2022, itu ARP enggak ada. Cuma bapak, ibu, sama enggak tahu siapa, tapi mungkin kuasa hukum mereka," ujar Giuseppe.