Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Sorong Selatan Mampu Eliminasi Malaria Tahun Ini

Kompas.com - 02/05/2023, 16:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, menjadi satu daerah yang mampu mengeliminasi penyakit malaria di tanah Papua pada tahun ini.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, wilayah Indonesia Timur selama ini menjadi wilayah yang sulit mengeliminasi malaria.

Namun, dengan mampunya Sorong Selatan mengeliminasi penyakit itu, ada potensi daerah lain mampu mengeliminasi malaria.

"Memang agak berat di wilayah timur. Tapi ternyata tahun ini satu kabupaten di Papua Barat bisa mencapai eliminasi," kata Maxi dalam konferensi pers "Hari Malaria Sedunia 2023" secara daring, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter

"Kami harapkan adanya satu kabupaten, kami harap tahun ini dan tahun mendatang lebih banyak lagi kabupaten/kota akan mengikuti seperti Sorong Selatan," ujarnya lagi.

Maxi kemudian mengungkapkan, dunia menargetkan eliminasi penyakit malaria pada tahun 2030.

Sementara itu, Indonesia memiliki target mampu mengeliminasi malaria hingga 90 persen pada tahun 2024, sebagaimana target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Adapun saat ini, sudah ada 372 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota mampu mengeliminasi malaria. Jumlah ini setara dengan 72 persen dari target 90 persen pada tahun 2024.

"Dan ini kita harapkan target sampai dengan RPJMN 2024 sesuai dengan target kita. Kita akan mencapai mungkin dari 90 persen eliminasi malaria," kata Maxi.

Baca juga: Minum Obat Pencegah Malaria, Begini Anjuran Dokter…

Maxi mengatakan, jumlah kasus malaria dari tahun ke tahun di Indonesia masih meningkat. Kasus ini banyak dikontribusi oleh wilayah timur, meliputi Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT.

"Hampir 89 persen kasus-kasus malaria ada di wilayah-wilayah itu. Dan kita tahu bersama untuk wilayah lain, (seperti) Jawa, Sumatera, dan lainnya sudah eliminasi angka parasit indeks di bawah satu," ujarnya.

Lebih lanjut, Maxi mengungkapkan, saat ini lima provinsi sudah berhasil mengeliminasi malaria.

Sesudah mampu mengeliminasi malaria di tingkat provinsi, maka eliminasi berlanjut ke tingkat regional dan nasional.

"Tentu harapan kami malaria di Indonesia betul-betul bisa dikendalikan, khususnya di wilayah timur. Kami harapkan tentu peran dari bupati walikota, gubernur, bagaimana mendorong daerah untuk melakukan percepatan eliminasi," kata Maxi.

Baca juga: Deforestasi Ancam Penyebaran Malaria Knowlesi pada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com