BERITA FOTO: Momen Ribuan Buruh Gelar May Day Fiesta di Istora

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh bersama sejumlah organisasi buruh yang menggelar kegiatan May Day Fiesta untuk memperingati Hari Buruh Internasional tahun 2023 tiba di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

Pantauan Kompas.com, massa mulai bergerak sejak pukul 13.00 WIB.

Massa yang didominasi berbaju warna oranye itu berkerumun memadati area depan istora. Secara bertahap, mereka memasuki gedung pukul 13.20 WIB.

Baca juga: Puan: Dengan Lingkungan Kerja Baik, Buruh Akan Memberikan Hasil Terbaik

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Aksi teatrikan bercerita tentang Marsinah memeriahkan May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Sekitar pukul 13.30 WIB, orasi mulai disampaikan oleh beberapa pimpinan organisasi buruh. Kemudian dilanjutkan oleh pertunjukan Teater Marsinah hingga pukul 13.40 WIB.

Tak berselang lama, Ketua Mahkamah Partai Buruh, Riden Hatam Aziz lantas menyampaikan berbagai arahan sebelum acara dimulai.

Ia meminta massa untuk tetap kondusif, mengingat acara akan dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan orasi saat May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Riden menyampaikan, kehadiran Kapolri dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab keamanan di Indonesia.

"Saat beliau mengucapkan selamat May Day kepada kita, tentu respons dengan baik dengan cara kawan-kawan yang bawa bendera tidak usah kibarkan benderanya. Kita junjung tinggi atas atensi beliau yang menyempatkan hadir," ucap Riden di Istora, Senin.

Hingga kini, massa masih berada di Istora. Sejumlah massa memadati tribun dan sebagian lainnya turun ke bawah mengerumuni panggung sembari mendengarkan beberapa musik yang dinyanyikan.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ribuan buruh mengikuti May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Baca juga: Lagu Separuh Nafas dan Ojo Dibandingke Sukses Bikin Buruh Bergoyang di Peringatan May Day di Senayan

Sebelumnya, Partai Buruh bersama organisasi buruh berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, pukul 12.05 WIB, massa buruh menyuarakan pendapat di kawasan tersebut.

Mereka juga menyalakan flare berbagai warna dari atas dan depan mobil komando.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ribuan buruh mengikuti May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Sambil menyalakan flare, massa buruh dari berbagai aliansi bersorak sorai dan berjoget di tengah musik yang dimainkan.

Untuk diketahui, aksi demo itu berlangsung di Kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi, Istana Presiden, hingga Istora Senayan.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal memperkirakan, aksi tersebut diikuti hingga 100.000 orang serta kemungkinan dihadiri oleh kandidat rekomendasi calon presiden (capres) dari Partai Buruh.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Aksi teatrikan bercerita tentang Marsinah memeriahkan May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Said Iqbal menyampaikan, aksi May Day dimulai mulai pukul 09.30 WIB hingga 12.30 WIB di depan Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi.

Setelah itu, peserta aksi buruh akan bergerak dengan menggunakan bus dan kendaraan lainnya ke Istora Senayan.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ribuan buruh mengikuti May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

Kegiatan di sana digelar mulai pukul 13.00 sampai 17.00 WIB dengan agenda pidato dan orasi dari para pimpinan serikat buruh.

(Penulis Fika Nurul Ulya | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita)