JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut mengerahkan personelnya untuk melakukan upaya penegakan hukum terkait insiden penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).
Adapun dalam penembakan yang dilakukan KKB itu memakan korban tewas dari unsur TNI.
"Ya tentunya saat ini Pak Panglima (Panglima TNI Laksamana Yudo Margono) telah menugaskan personel-personel dan juga dengan kami, untuk kemudian melakukan langkah-langkah di lapangan, utamanya segera melakukan langkah-langkah penegakan hukum terkait dengan adanya penembakan-penembakan yang terjadi," kata Kapolri kepada wartawan di Kawasan Pancoran, Jakarta, Senin (17/5/2023).
Baca juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur Usai Ditembak KKB di Nduga, Korban Terjatuh ke Jurang
Sigit mengatakan, penegakan hukum yang dilakukan, dimaksudkan untuk menjaga wilayah sekitar Nduga, Papua.
Dia menekankan tim gabungan TNI-Polri masih terus melakukan upaya pengamanan di sekitar lokasi.
"Dan juga tentunya menjaga juga masyarakat yang ada di sekitar untuk tidak terdampak," ucapnya.
Pelaku penembakan tersebut diduga adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Sebab, lokasi kejadian merupakan kampung halaman dari Egianus.
Baca juga: Diserang KKB, Seorang Anggota TNI Gugur Tertembak di Nduga, Papua Pegunungan
Penembakan KKB dilakukan terhadap Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan upaya pencarian pilot susi air di wilayah Mugi-Mam, pada Sabtu 15 April pukul 16.30 WIT.
"Peristiwa ini mengakibatkan satu orang Prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan, melalui keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023).
Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Bupati Nduga Minta Kami Ngerem
Situasi memburuk ketika personel TNI lain yang berusaha mengevakuasi korban, dan kembali ditembaki KKB hingga terjadi tembak-menembak.
Hanya saja, hingga kini, belum diketahui adanya korban jiwa setelah proses tembak-menembak tersebut.
"Tak puas melakukan penembakan, kembali KKB melakukan penyerangan dan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang melaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal sehingga terjadi kontak tembak," katanya.
"Akibat kejadian belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban karena belum bisa berkomunikasi karena cuaca hujan dan berkabut," tambah Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.