Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem dan Demokrat Dinilai Masih Gamang walau Sudah Deklarasikan Anies Capres

Kompas.com - 15/04/2023, 04:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo mengungkapkan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih memiliki kegamangan meski sudah mengusung calon presiden (capres) Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

Kegamangan yang dimaksud terjadi pada dua partai politik KPP, yaitu Partai Nasdem dan Demokrat.

"Nampaknya, walaupun koalisi ini sudah deklarasikan Anies Baswedan, nampaknya masih terjadi kegamangan politik terutama terjadi pada Partai Nasdem dan Partai Demokrat," kata Ari dalam diskusi bertajuk "Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo atau?" Jumat (14/4/2023).

Ari kemudian menjelaskan mengapa Nasdem masih terlihat gamang meski sudah mendeklarasikan Anies dan membentuk KPP.

Baca juga: Pengamat Prediksi KPP Face to Face dengan Koalisi Besar pada Pilpres 2024

Pertama, Nasdem dianggap mewarisi karakter politik dari Partai Golkar yang lama dikenal publik sebagai partai pemenang Pemilu dan partai penguasa.

"Persis Nasdem mewarisi Partai Golkar itu, sehingga pertimbangan Nasdem adalah ketika dia mengusung Anies Baswedan, apakah betul Anies bisa memenangkan pertarungan 2024. Jadi, pertimbangannya menang kalah," ujarnya.

"Jadi masih ada keraguan. Karena memang kalau sampai kalah, kan berada di luar pemerintahan. Karena Pak Jokowi cukup kesal dengan sikap politik yang dilakukan oleh Nasdem," kata Ari lagi.

Kedua, masih ada daya tarik menarik status hukum Menkominfo Johnny G Plate yang merupakan Sekjen Partai Nasdem.

Baca juga: Muncul Wacana Koalisi Besar, Pengamat: KPP Koalisi Kecil?

Sebagai informasi, Johnny G Plate hingga kini masih berurusan dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2020-2022.

"Jadi, sebenarnya kalau sudah jelas statusnya Johnny G Plate kan diputus, kalau memang sudah bersalah, ya ditersangkakan, kalau enggak ya sudah penyidikannya dihentikan," katanya.

"Kalau statusnya sekarang seakan-akan digantung, Sekjen Nasdem ini. Seakan-akan masih membuka ruang, lobi ruang politik antara katakanlah Pak Jokowi dan Surya Paloh," ujar Ari lagi.

Sementara itu, Demokrat dianggap masih gamang karena munculnya isu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditawari posisi Menteri di Kabinet Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Nasdem Sebut Elektabilitasnya Naik karena Ada Sumbangan Efek Ekor Jas dari Anies

Apalagi, Jokowi masih membuka kemungkinan terjadinya perombakan kabinet atau reshuffle yang bisa saja memasukkan nama AHY di dalamnya.

"Pak Jokowi sudah statement dalam waktu dekat akan dilakukan reshuffle tapi mengapa tidak reshuffle," ujarnya.

"Menurut saya, ruang politik yang masih dibuka istana, soal bagaiamana posisinya Demokrat diberi peluang untuk bisa masuk kabinet," kata Ari melanjutkan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Nasional
Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Nasional
Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Nasional
Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Nasional
Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Nasional
MA Tolak PK Ade Yasin

MA Tolak PK Ade Yasin

Nasional
Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Nasional
Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Nasional
Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Nasional
KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

Nasional
KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

Nasional
Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Nasional
Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Nasional
Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Nasional
Investor Asing Diyakini Tetap Tertarik Jika IKN Sesuai 'Master Plan'

Investor Asing Diyakini Tetap Tertarik Jika IKN Sesuai "Master Plan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com