Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Targetkan Seluruh Fasyankes Sudah Terintegrasi Satu Sehat Tahun Ini

Kompas.com - 14/04/2023, 20:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) sudah terintegrasi dengan platform Satu Sehat pada tahun ini.

Head of Communication Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Karina Kusumawardani mengatakan, Satu Sehat merupakan transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang kerap dipakai di masa pandemi Covid-19.

Nantinya, aplikasi ini akan dilengkapi berbagai fitur, tak hanya terbatas di dalam lingkup Covid-19.

"Jadi Satu Sehat mobile ini menjadi bagian besar dari ekosistem Satu Sehat, platform pertukaran informasi dan targetnya memang fasyankes yang terintegrasi itu tahun ini seluruhnya," kata Karina Kusumawardani dalam diskusi daring, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Tiket Booster Hilang di Satu Sehat Mobile, Apakah Masih Bisa Vaksin? Ini Penjelasan Kemenkes

Karina mengatakan, Kemenkes tengah berproses mengintegrasikan fasyankes ke dalam aplikasi tersebut.

Hingga akhir Desember 2022 tahun lalu, ada 11.000 lebih fasyankes yang sudah siap uji integrasi dengan Satu Sehat.

Fasyankes dikatakan siap uji integrasi jika sudah memenuhi standar-standar internasional dan standar yang sudah ditetapkan.

"Memang tahun lalu sampai tahun ini kita lagi memastikan semakin banyak fasyankes yang berpindah menggunakan rekam medis elektronik dan terintegrasi dengan Satu Sehat platform," ujar Karina.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin di Satu Sehat

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sendiri sudah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.

Beleid itu mewajibkan fasyankes menerapkan rekam medis elektronik.

"Di dalamnya ada terkait rekam medis elektronik harus dilakukan oleh seluruh fasyankes dan terintegrasi dengan Satu Sehat platform. Jadi memang kita harus mendorong fasyankes untuk memanfaatkan rekam medis dahulu, baru kita tinggal bawa terintegrasi ke Satu Sehat platform," kata Karina.

Sebelumnya diberitakan, Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief DTO Kemenkes, Setiaji, mengungkapkan, fitur-fitur yang tersedia dalam PeduliLindungi sebelumnya akan tetap ada dalam aplikasi Satu Sehat.

Fitur tersebut, yakni vaksinasi Covid-19, hasil tes antigen dan PCR, dan pindai QR code saat check-in.

Baca juga: Berubah Jadi Satu Sehat Mobile, Begini Nasib Pengguna PeduliLindungi

Dalam waktu dekat, kata Setiaji, juga akan tersedia fitur baru bernama diari kesehatan yang dapat mencatat sekaligus memonitor kondisi kesehatan diri dan orang-orang terdekat.

Ada empat kondisi yang akan bisa dicatat pada fitur tersebut, yaitu pengukuran tubuh (tinggi dan berat badan), tekanan darah, gula darah, dan detak jantung. Setelahnya, akan muncul berbagai informasi seperti kurva kesehatan, analisis, serta rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut.

“Dengan adanya fitur diari kesehatan tersebut, Satu Sehat Mobile dapat membantu dan memberikan informasi hingga memantau kesehatan sesuai dengan kondisi tubuh pengguna, dan hal tersebut dapat diakses di mana saja dan kapan saja,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dalam rencana pengembangannya, Satu Sehat secara bertahap bakal menambahkan beragam fitur penunjang kesehatan personal lainnya yang datanya bersumber dan terintegrasi dengan rekam medis elektronik (RME) melalui Satu Sehat platform.

“Dari urusan imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan, hingga data pembelian obat nanti akan dapat diakses dan terintegrasi melalui Satu Sehat Mobile,” kata Setiaji.

Baca juga: Cara Cek Tiket Vaksin Booster di Aplikasi Satu Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com