JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi mengatakan, negara ASEAN menyepakati penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan mekanisme pembayaran di kawasan.
Hal ini merupakan kesepakatan dalam pertemuan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN beberapa waktu lalu.
Adapun upaya ini merupakan cara untuk menjaga stabilitas keuangan kawasan.
"Dalam pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN, disepakati komitmen ASEAN untuk menggunakan mata uang lokal dan perluasan konektivitas mekanisme pembayaran (regional payment connectivity) guna memperkuat stabilitas keuangan di kawasan," kata Retno dalam konferensi pers di Gedung Nusantara, Kemenlu, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: 500 Penari dan Makanan Lokal Disiapkan untuk Menyambut Delegasi KTT ASEAN di Labuan Bajo
Retno menuturkan, stabilitas keuangan di kawasan merupakan salah satu topik yang dibahas di bawah pilar epicentrum of growth.
Selain topik ini, digitalisasi ekonomi dan sektor pariwisata juga dibahas dalam pilar tersebut. Sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi ini juga akan diarusutamakan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Dalam pertemuan Mendag ASEAN misalnya, seluruh negara anggota ASEAN mendorong adanya kesepakatan digital economic framework di ASEAN.
Baca juga: Keketuaan Indonesia Siap Jadikan ASEAN sebagai Pemain Penting Dunia dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Negara anggota juga mendorong adanya kelanjutan perundingan upgrading kesepakatan trade on goods agreement di ASEAN untuk memfasilitasi perdagangan intra negara ASEAN.
"Masih di bawah pilar epicentrum of growth, pembahasan mengenai proteksi bagi pekerja migran di ASEAN dan pembangunan pedesaan dilakukan melalui pembentukan jejaring desa ASEAN, dan pembahasannya masih terus berlangsung," beber Retno.
Lebih lanjut Retno menjelaskan, penguatan arsitektur kesehatan hingga ketahanan pangan di kawasan turut dibahas dalam pilar yang sama.
Dalam tiga bulan terakhir, negara ASEAN membahas penguatan arsitektur kesehatan melalui one health initiative dan penguatan pendanaan darurat kesehatan untuk memperkuat keamanan kesehatan nasional dan kawasan.
Baca juga: Indonesia Ingatkan Pentingnya Penghentian Kekerasan di Myanmar dalam Keketuaan ASEAN
Modalitas penguatan pendanaan kesehatan ini pun dibahas di pertemuan antara Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN akhir Maret 2023 lalu.
"Dibahas modalitas penguatan pendanaan kesehatan kawasan termasuk melalui pemanfaatan Covid-19 and other public health emergencies and emerging diseases ASEAN response fund," sebutnya.
Kemudian, beberapa hal yang dibahas selanjutnya adalah penguatan ketahanan pangan kawasan melalui ketersediaan pangan regional di masa krisis, serta penguatan ketahanan energi termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
"Di dalam pertemuan High Level Task Force on Economic Integration, negara ASEAN sepakat untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN dan akan disahkan pada KTT ke-42, Mei mendatang," jelas Retno.
Sebagai informasi, terdapat tiga pilar besar sebagai turunan tema keketuaan Indonesia dalam ASEAN, yaitu ASEAN matters, epicentrum of growth, dan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.