Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Tolak Wacana Prabowo-Ganjar, Sikap PDI-P Kini Melunak Usai Pertemuan Jokowi-Megawati

Kompas.com - 22/03/2023, 06:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap PDI Perjuangan (PDI-P) atas wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlahan mulai melunak.

Awalnya, PDI-P menolak keras atas wacana tersebut dan bersikeras mendorong kadernya maju sebagai calon presiden (capres), bukan calon wakil presiden (cawapres).

Akan tetapi, sikap PDI-P baru-baru ini mulai berubah. Bahkan, petinggi PDI-P tak mempermasalahkan atas wacana duet Prabowo-Ganjar.

Ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).

Awal mula munculnya wacana

Awal munculnya wacana duet Prabowo-Ganjar terjadi setelah keduanya sama-sama mendampingi Jokowi dalam satu kegiatan di Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Momen kebersamaan Prabowo dan Ganjar tersebut tak luput dari perhatian petinggi Gerindra.

Bahkan, melalui Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan, Geindra siap mendukung keduanya maju di Pilpres 2024.

Akan tetapi, adik Prabowo ini menyodorkan catatan di balik dukungannya ini, yakni Prabowo maju sebagai capres, sedangkan Ganjar sebagai cawapres.

"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim saat ditemui di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Hashim memastikan, Partai Gerindra akan mendukung pasangan ini asal Ganjar bersedia menjadi pendamping Prabowo.

Skema duet tersebut tak lepas karena Prabowo dianggap lebih berpengalaman dibanding Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," ungkap Hashim.

Baca juga: Soal Duet Prabowo-Ganjar, Sekjen PDI-P: Boleh Dong Orang Berwacana

Meski dipastikan bakal mendukung wacana duet Prabowo dan Ganjar, Gerindra tetap saja tidak bisa mengambil keputusan sepihak.

Sebab, Partai Gerindra kini sudah membangun gerbong koalisi bersama PKB.

Oleh karena itu, Hashim menegaskan bahwa keputusan soal siapa yang akan mendampingi Prabowo harus diputuskan bersama dengan PKB.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com