Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Mega Bertemu di Istana, Pengamat: Sangat Mungkin Bahas Konfigurasi Politik

Kompas.com - 19/03/2023, 12:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri diperkirakan turut membahas konfigurasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Adi, topik tersebut sangat mungkin dibicarakan dalam pertemuan itu karena Jokowi kerap melempar sinyal dukungan kepada sejumlah tokoh untuk maju sebagai calon presiden.

"Sangat mungkin kedua tokoh ini bicara tentang bagaimana konfigurasi politik 2024, terutama misalnya kecenderungan politik Jokowi yang selama ini misalnya selalu dikatikan dengan endorsement dukungannya," kata Adi kepada Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Temui Jokowi di Istana, Megawati Ingat Memori Saat Tinggal Bersama Bung Karno

Adapun Jokowi memberi sinyal dukungan kepada sejumlah tokoh, antara lain, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, hingga Erick Thohir.

"Dalam konteks itu, tentu perlu dikomunikasikan karena publik selalu mengait-ngaitkan sikap politik Jokowi yang sesungguhnya," ujar Adi.

Ia melanjutkan, patut diingat pula bahwa Jokowi adalah seorang kader PDI-P terlepas dari statusnya sebagai presiden.

"Bagi PDI-P, Jokowi itu kadernya PDI-P, sekalipun memberikan kode mendukung yang lain, tentu dukungan prioritasnya bagi kader PDI-P tentu saja, itu yang sebenarnya komitmen," kata Adi.

Baca juga: Bertemu Relawan di SCBD, Jokowi Sempat Singgung Isu Penundaan Pemilu

Adi menambahkan, mungkin pula dalam pertemuan itu Jokowi bersama Mega membahas dukungan Jokowi kepada Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Sebab, selama ini Jokowi tampak belum memberikan sinyal dukungan kepada Puan, tidak seperti tokoh-tokoh lainnya.

"Mungkin dibicarakan misalnya bagaimana dukungan politik Jokowi terhadap Mbak Puan misalnya karena kan Mbak Puan adalah kader inti, kader ideologis, kader biologis yang mewarisi trah politiknya Sukarno," ujar Adi.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dan Megawati bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, pertemuan itu membahas berbagai persoalan bangsa yang sedang terjadi.

"Pertemuan kedua pemimpin membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Hasto menyebutkan bahwa kedua tokoh itu membicarakan agenda strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan geopolitik.

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar: Dipertemukan Jokowi, Disambut Gerindra, Disangsikan PDI-P

Dalam pertemuan itu, dibahas bagaimana agar penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi bisa ditingkatkan.

"Termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," kata Hasto.

Hasto juga menambahkan, pertemuan itu tak lupa membahas hal yang paling krusial di tahun politik yaitu pelaksanaan Pemilu.

"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com