SENTUL, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan angkat bicara soal soal peluang memasangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Pilpres 2024.
Menurutnya, kerja sama politik antara PDI-P dengan Gerindra dapat terwujud, bila calon presiden yang diusung kelak berasal dari kader internal PDI-P.
"Ya penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto ditemui di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Ideal, Potensi Kemenangan Besar
Ia pun mengungkit pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat perayaan HUT ke-50 PDI-P pada 10 Januari lalu.
Saat itu, Megawati menegaskan bahwa dalam membangun kerja sama politik dengan partai lain, maka kader PDI-P yang harus diusung sebagaii capres.
"Dan untuk itu dalam perspektif yang ideal, partai mengusung calon presiden dari kader internal partai. Itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujar dia.
Baca juga: Prabowo Dinilai Lebih Tepat Jadi Cawapres Ganjar
Di sisi lain, Hasto turut menyinggung kemenangan PDI-P di dua pemilu sebelumnya. Hal itulah yang kemudian melandasi partai berlambang kepala banteng itu harus mengusung kader internalnya.
"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Kelima pada tahun 2019 yang lalu," tutur Hasto.
Terakhir, ia menambahkan bahwa urusan capres dan cawapres PDI-P adalah ranah dari Megawati Soekarnoputri.
Sehingga, soal wacana menduetkan Prabowo-Ganjar, PDI-P belum bisa bicara sepenuhnya hingga pengumuman resmi dari Megawati.
"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan peluang terbukanya Ganjar Pranowo sebagai cawapres Prabowo dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Ganjar, PKB Ngotot Duet Prabowo-Muhaimin
Hal itu disampaikan Hashim ketika ditanya respons keakraban Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo dan Ganjar dalam panen raya di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim ditemui di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Menguatnya Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres, Nasib Cak Imin Cawapres Dinilai di Ujung Tanduk
Hashim menuturkan bahwa Prabowo harus menjadi capres 2024.
Sebab, menurutnya sudah tidak mungkin Prabowo justru menjadi cawapres.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.