Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Litbang "Kompas": Penegakan Hukum Masih Terganjal Integritas

Kompas.com - 13/03/2023, 11:46 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah dalam upaya penegakan hukum menjadi yang paling rendah dalam penilaian publik.

Hal tersebut tercermin dalam analisis Litbang Kompas dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam "Survei Penilaian Integritas" tahun 2021-2022 serta Badan Pusat Statistik (BPS).

"Saat ini, sekitar 55,1 persen publik menyatakan puas atas kinerja pemerintah di bidang tersebut," kata peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, dikutip dari Harian Kompas, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Surveui Litbang Kompas: Anies Baswedan Dapat Dukungan Elektoral dari Simpatisan Prabowo Subianto

Ia mengatakan, dibandingkan survei Litbang Kompas sebelumnya, kondisi ini memang mengalami peningkatan. Namun, perbaikan tersebut belum mampu menjadikan penegakan hukum menjadi capaian kerja pemerintah yang dapat dibanggakan.

“Malah, sepanjang satu tahun terakhir, gap yang terbangun antara kepuasan publik terhadap segenap kinerja pemerintah dan penegakan hukum cenderung kian lebar,” kata Bestian.

“Berbagai problem yang terkait integritas menjadi pangkal terpuruknya kinerja penegakan hukum,” ucapnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pendukung Jokowi yang Akan Pilih Ganjar Lebih Banyak dari Prabowo

Salah satu persoalan yang paling mencolok yaitu terkait upaya pemberantasan dan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Publik justru masih merasa tidak puas atas kinerja pemerintah di dalam dua persoalan di atas.

“Ketidakpuasan ini sekaligus mendudukkan kedua persoalan tersebut pada posisi rendah dari 20 indikator penilaian publik terhadap kinerja pemerintahan dari survei Kompas,” kata dia.

Bestian memaparkan, problem integritas dalam upaya penegakan hukum menjadi semakin detail tergambarkan dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dilakukan KPK dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Anies Baswedan Belum Dapat Dukungan Optimal dari Simpatisan Jokowi

Survei komprehensif yang pernah dilakukan di Indonesia ini tidak hanya merangkum pandangan masyarakat dan para ahli yang terkait.

Namun, survei ini juga merangkum pandangan dan pengalaman dari sisi internal aparat birokrat di 640 instansi pemerintahan, baik kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah, mulai dari provinsi hingga kabupaten dan kota.

“Berdasarkan hasil survei, skor integritas terbaru tahun 2022 mencapai 71,92 dari skor tertinggi 100. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya skor 72,43 terjadi sedikit penurunan,” papar Bestian.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pendukung Jokowi Banyak Tertuju ke Ganjar dan Prabowo

“Namun, menariknya, dari hasil survei ini tergambarkan bagaimana problem-problem integritas masih banyak bercokol pada birokrasi dan segenap aparat dalam praktik kerjanya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com