Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ngaku Jadi "Tahanan Kota" Ketika Menjabat Gubernur DKI Jakarta

Kompas.com - 24/02/2023, 21:35 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan mengaku, dirinya menjadi layaknya 'tahanan kota' ketika masih bertugas selama 5 tahun di DKI Jakarta.

Sebab, ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bisa pergi ke mana-mana.

Hal tersebut Anies sampaikan ketika memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).

"Empat bulan terakhir ini, setelah selesai tugas di Jakarta, kami banyak berkeliling. Tugas di Jakarta itu secara resmi gubernur, prakteknya tahanan kota, karena tidak bisa pergi ke mana-mana," ujar Anies.

Baca juga: Usai Didukung Jadi Capres, Anies Hadiri Rakernas PKS Hari Ini

Pernyataan Anies itu lantas disambut tawa oleh para kader PKS. Anies pun tampak tersenyum.

Kemudian, setelah tidak menjabat sebagai gubernur lagi, Anies mengaku telah berkeliling ke banyak daerah di Indonesia.

Dia mengklaim menemukan banyak masyarakat yang menginginkan adanya perbaikan di Indonesia.

"Setelah ini, banyak berjalan. Dan dalam perjalanan, kami merasakan artikulasi aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya terus-menerus perbaikan," tuturnya.

"Berkeliling, mencermati, membaca situasi, mencoba sensitif pada perkembangan dan arah perjalanan ke depan. Dan dari perjalanan itu, kami merasakan adanya keinginan yang kemudian kami tulis dalam sebuah kalimat 'keinginan untuk meluruskan jalan memghadirkan keadilan'," sambung Anies.

Baca juga: Sambut Baik Langkah PKS Deklarasikan Anies, Demokrat: Tinggal Deklarasi Koalisi Perubahan

Selanjutnya, Anies mengatakan rakyat mendambakan demokrasi dan hukum yang memprioritaskan kepentingan mereka, bukan kepentingan lain.

Dia lantas menyebut demokrasi sebagai jalan panjang yang harus dirawat karena rakyat ingin mendapatkan ruang yang setara.

"Hak-hak warga negara yang terjamin, sehingga kepastian hukum dan rasa aman bisa terwujud," ucapnya.

Sementara itu, kata Anies, rakyat juga mendambakan kesejahteraan bagi semua pihak, bukan hanya segelintir pihak.

Dia menyebutkan masyarakat turut menuntut agar pertumbuhan ekonomi bisa menjangkau semua orang.

Baca juga: PKS Sebut Anies Miliki Darah Biru karena Kakeknya merupakan Pahlawan Nasional

"Rakyat mendambakan kehidupan yang guyub, yang rukun. Keragaman kebhinekaan manusia Indonesia adalah karunia Allah, tapi persatuan dan kesatuan adalah ikhtiar kita bersama," imbuh Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com