Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zackir L Makmur
Wartawan

Gemar menulis, beberapa bukunya telah terbit. Suka catur dan humor, tertawanya nyaring

Beda Relawan Tulen dan Relawan Politik

Kompas.com - 18/02/2023, 11:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PARA relawan, dalam dunia politik, kemunculannya begitu membahana dimulai sejak Pemilu 2014. Dinamika gerakan ini dalam politik elektoral sangat signifikan, karena itu mereka juga memberikan andil terhadap pengawalan dan pemenangan kandidat.

Sepuluh tahun dari sana, jelang Pemilu 2024, relawan politik tidak pernah satu, ia berkembang biak seperti kucing yang satu kali etape bisa melahirkan bisa sampai tujuh anak. Maka populasi ini tak bisa susut.

Terlebih dalam tahun politik ini, sejumlah tokoh digadang-gadang bersamaan munculnya kelompok relawan.

Para tokoh ini antara lain Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, maupun Sandiaga Uno. Semua tokoh ini masing-masing punya kelompok relawan.

Sebutlah Sahabat Ganjar yang mendukung Ganjar Pranowo. Lalu Prabowo Subianto dengan nama Relawan Sedulur Prabowo. Puan Maharani dengan Relawan Puan. Relawan Airlangga Hartarto tergabung dalam Gerakan BerkAH.

Relawan Sandiaga Uno bernama 'Sandiuno Fans Club', relawan Muhaimin Iskandar bernama Muhaimin Squad, relawan Anies Baswedan bernama Go Anies. Relawan relawan pendukung Erick Thohir bernama Sobat Erick. Relawan Ridwan Kamil bernama Kamil Republik Indonesia (RKRI), dan lain sebagainya.

Demi sang tokoh

Relawan di dunia politik, tidaklah selamanya disebut relawan tulen. Apa yang disajikan sebagai “kerja bakti” berbeda jauh dari asal-usulnya sebagai relawan tulen. Kerja bakti relawan politik demi mencapai “kemenangan” sang calon dalam pemilihan umum (pemilu).

Demi mencapai kemenangan, adakalanya relawan tokoh yang satu dan tokoh lainnya saling mencibir, saling ejek, dan bahkan saling menyerang –baik ini dalam bentuk harfiah denotatif maupun konotatif.

Di dalam dunia politik jelang pemilu maka relawan sulit untuk saling akur kerja sama. Masing-masing punya energi yang tinggi untuk terus menjaga dan merawat berperpihakan konsituen sampai hari pemilihan.

Semua itu agar tingkat elektabilitas sang tokoh terus naik, popularitasnya berpendar-pendar, dan sentimen positif menguat. Para relawan politik ini tebar pesona sang tokoh.

“Sihir” pesona ini, seorang sastrawan kenamaan peraih Nobel Sastra (1956), Albert Camus (1913-1960) memberitahukannya, "Anda tahu apa pesona itu: cara untuk mendapat jawaban 'ya' tanpa harus bertanya secara jelas."

Cara itu diterjemahkan oleh relawan politik dari para tokoh melalui berbagai event masing-masing. Ada yang jor-joran mengadakan kegiatan sosial bagi-bagi sebako. Ada yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan –termasuk keterampilan menggunakan teknologi informasi.

Ada pula yang membuat panggung konser dengan menampilkan beberapa band papan atas, seperti Charli Setia Band, D'Massive, Jamrud, New Monata, Joy Jeconiah, dan artis-artis lokal. Bahkan, ada pula yang membuat acara senam bersama.

Macam-macam nama dan kegiatannya, tapi tujuannya satu: melakukan konsolidasi, sekaligus memoles sang tokoh demi mencapi kemenangan. Dan siapapun bisa menangani kemenangan, juga hanya yang kuat yang tahan kekalahan.

Mengenai kemenangan dan kekalahan, tokoh penerbit (Forbes Magazine) bernama Malcolm Forbes (1919-1990) memberikan petuah indah: "Kemenangan menjadi hal paling manis ketika Anda telah mengenal kekalahan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com