BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pemkot Surabaya

Satu-satunya di Indonesia yang Ajukan Jadi Anggota CFCI, Surabaya Siap Menuju Kota Layak Anak Dunia

Kompas.com - 16/02/2023, 17:10 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang siap menuju kota layak anak (KLA) tingkat dunia. Kesiapan ini diinisiasi langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Pada Selasa (13/12/2022), Cak Eri—sapaan akrab Wali Kota Surabaya—mengirimkan surat kepada United Nations Children’s Fund (Unicef) yang berisi kesediaan Surabaya menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI). Adapun CFCI merupakan forum atau jaringan khusus di dunia yang fokus pada KLA tingkat dunia.

Baca juga: Wali Kota Surabaya: Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wajib Selesai Paling Lama 30 Menit

Inisiatif tersebut diambil bukan tanpa alasan. Surabaya meraih penghargaan KLA kategori Utama yang merupakan kategori tertinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Atas keberhasilan ini, Kota Pahlawan pun dinilai layak dan sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam memberikan kenyamanan, keamanan, dan pemenuhan hak kepada anak.

“Alhamdulillah, keinginan dan komitmen kami disambut baik oleh Unicef Perwakilan Jawa dan Indonesia. Bahkan, mereka juga menilai komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya sangat luar biasa untuk menjadikan kota ini menjadi (KLA) di tingkat dunia,” kata Cak Eri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Lewat Sambat Nan Cak Eri, Warga Surabaya Bisa Mengadu Langsung ke Wali Kota Eri

Cak Eri menjelaskan, upaya yang diambil Pemkot Surabaya sebagai anggota CFCI tidak sekadar mengejar predikat KLA tingkat dunia. Lebih dari itu, sebagai orangtua, ia ingin menjaga Surabaya yang kelak menjadi “rumah” bagi anak-anak.

Oleh karena itu, ia pun meminta anak-anak untuk mulai berani mengeluarkan pendapat dan menjadi bagian dari pembangunan Surabaya. Dengan begitu, mereka akan merasa aman dan nyaman di Surabaya.

Untuk mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia, lanjut Cak Eri, semua elemen masyarakat harus berkolaborasi dan bergotong royong. Pemkot Surabaya juga sudah mendapat pendampingan dari Unicef Perwakilan Jawa dan Indonesia.

Dalam satu atau dua tahun ke depan, Unicef akan memberikan masukan jika program Pemkot Surabaya masih terdapat kekurangan. Pemkot, kata Cak Eri, juga siap menggenjot program ramah anak pada masa sekarang dan mendatang.

Pemkot Surabaya akan menggenjot program ramah anak. Pemkot Surabaya Pemkot Surabaya akan menggenjot program ramah anak.

Dukungan Unicef

Kepala Kantor Unicef Perwakilan Jawa Tubagus Arie Rukmantara menyampaikan dukungan penuh dan siap mendampingi Surabaya menuju KLA tingkat dunia. Bahkan, ia memastikan bahwa Unicef Perwakilan Jawa dan Indonesia akan memberikan pendampingan selama 2 sampai 2,5 tahun ke depan.

Pendampingan yang diberikan dimulai dari proses asesmen, observasi secara langsung, hingga pembuatan rencana kerja. Untuk rencana kerja, perwakilan Unicef dari Regional Asia Timur dan Pasifik akan berkunjung ke Surabaya untuk membahas hal tersebut dan rencana aksinya.

Baca juga: Surabaya Punya Lebih dari 900 Taman, Bisa Jadi Tempat Main Anak

Kemudian, lanjut Arie, Unicef juga akan memonitor implementasi rencana aksi. Unicef juga akan memastikan bahwa keanggotaan CFCI bukan merupakan keinginan Pemkot Surabaya saja, melainkan seluruh anak dan masyarakat.

Arie menilai, Surabaya layak mendapatkan predikat KLA tingkat dunia jika dibandingkan kabupaten atau kota lain di Indonesia. Selain mendapatkan penghargaan KLA kategori Utama dari Kementerian PPA selama lima tahun berturut-turut, Pemkot Surabaya juga memiliki visi yang berkesinambungan dalam memastikan anak-anak aman dan nyaman di kotanya.

“Bahkan, Pak Eri sangat tegas menyatakan bahwa kota ini ingin dititipkan kepada anak-anak yang akan menjadi pemimpin Surabaya di masa mendatang. Jadi, Surabaya merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mengajukan diri menjadi anggota CFCI. Bisa dikatakan, Surabaya menjadi pelopor anggota CFCI di Indonesia,” tegas Arie.

Arie menambahkan, jika Surabaya berhasil menjadi anggota CFCI, Indonesia akan menjadi negara ke-35 atau ke-36 yang tergabung dengan CFCI. Pasalnya, setelah Surabaya mengajukan diri, Kuala Lumpur, Malaysia, juga melakukan hal yang sama.

“Jadi, sampai saat ini ada 1.000 lebih kota dari 34 negara yang menjadi anggota CFCI. Semoga Surabaya bisa menyusul dan Indonesia bisa menjadi negara dengan kota anggota CFCI,” ucap Arie.

Pemkot Surabaya sudah mempersiapkan berbagai fasilitas ramah anak. Pemkot Surabaya Pemkot Surabaya sudah mempersiapkan berbagai fasilitas ramah anak.

Program ramah anak

Sebagai informasi, guna menyukseskan upaya sebagai KLA tingkat dunia, Pemkot dan DPRD Surabaya tengah mengebut perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Anak. Perubahan ini dilakukan agar semua sektor di Surabaya ramah anak.

Pemkot Surabaya juga sudah membentuk Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Surabaya, Jurnalis Sahabat Anak Kota Surabaya, dan Forum Anak Surabaya yang turut berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga membentuk Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA), Penyediaan Sekretariat Forum Anak Surabaya (FAS), dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang memberikan layanan satu pintu masalah anak dan keluarga.

Ada pula Rumah Anak Prestasi, Pondok Kalijudan, dan Kampung Anak Negeri yang menjadi wadah kreativitas anak-anak penyandang disabilitas. Pemkot Surabaya juga sudah menyebar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di berbagai penjuru kota.

Baca juga: Pemkot Surabaya Diminta Serius Cegah Pernikahan Dini karena Picu Anak Putus Sekolah

Pemkot Surabaya juga menyediakan Kampung Belajar, Kampung Sehat, Kampung Aman, Kampung Asuh, Kampung Kreatif Inovatif, serta Kampung Bebas Rokok dan Narkoba.

Disediakan pula Wisata Ramah Anak, Puskesmas Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, Ruang Bermain Ramah Anak, dan taman kota ramah anak penyandang disabilitas. Pemkot Surabaya juga memfasilitasi anak-anak dengan bus sekolah, bantuan seragam sekolah, dan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga terus menekan angka stunting pada balita di wilayahnya. Upaya ini berhasil karena kasus stunting turun dari 6.722 balita pada 2021 menjadi 923 balita pada 2022. Begitu juga dengan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).

Pemkot Surabaya juga sudah menjadi barometer dari Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (PAUD HI) tingkat nasional. Berbagai kegiatan Bunda PAUD pun banyak digelar, mulai dari pemberian permakanan tambahan kepada siswa dan Pos PAUD hingga program ramah anak lain. 


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com