Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Yakin di Bawah Komando Gus Yahya PBNU Terus Dukung Jokowi Wujudkan Persatuan

Kompas.com - 07/02/2023, 16:42 WIB
Singgih Wiryono,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir yakin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan persatuan bangsa.

Ini disampaikan Erick saat memberikan sambutan di hadapan Presiden Jokowi sekaligus para pejabat negara dan petinggi NU yang hadir di acara Resepsi Satu Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Dalam acara ini, Erick bertindak sebagai Ketua Panitia Peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU.

Baca juga: 1 Abad NU dan Kiprah Partai Nahdlatul Ulama di Panggung Politik Nasional

"Di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo yang terus mengedepankan persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia, ini patut kita syukuri, saya meyakini bahwa NU yang di bawah kepemimpinan Bapak Yahya Cholil Staquf akan terus berada di belakang Bapak Presiden dalam mendukung NKRI dan Pancasila," kata Erick dikutip dari tayangan Kompas TV.

Menurut Erick, sebagai organisasi Islam terbesar, NU sudah berdiri melintas berbagai zaman mulai dari masa penjajahan, kemerdekaan, reformasi, hingga kini memasuki era digital.

NU disebut tetap relevan dan dicintai. Para tokoh NU terdahulu dinilai berhasil menciptakan pondasi persatuan yang kokoh.

"Tentu kita berharap NU dapat terus memelihara nilai dan tradisi Islam nusantara untuk generasi penerus bangsa," ucap Erick.

Mengutip hasil jajak pendapat Litbang Kompas, Erick menyebutkan, 71,8 persen masyarakat menganggap NU turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Lalu, 81 persen masyarakat yakin bahwa NU akan memberi manfaat yang baik untuk NKRI.

"Yang artinya energi positif NU wajib dipertahankan," kata Erick.

Sementara, dalam pidatonya di acara yang sama, Presiden Jokowi memuji peran NU dalam menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari penanggulangan pandemi Covid-19, menangkal radikalisme, hingga menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme.

Jokowi mengagungkan kiprah NU selama satu abad terakhir. Menurut presiden, NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Indonesia, baik dalam bidang keagamaan, kebangsaan, persatuan dan kesatuan, maupun kerukunan dalam keberagaman.

Baca juga: Tegas Tolak Khilafah, Ini Rekomendasi Lengkap Muktamar Internasional di Resepsi 1 Abad NU

Memasuki abad kedua, Jokowi berharap NU tumbuh semakin kokoh sebagai teladan dalam praktik Islam moderat.

NU juga diharapkan mampu memberi contoh hidup dalam adab Islam yang baik, menjunjung akhlakul karimah dan adat ketimuran, tata krama yang baik, serta menjaga toleransi dan persatuan.

"Menjaga kegotongroyongan serta terus mengikuti perkembangan zaman," kata kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com