Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Satu Abad NU Digelar Nonsetop 24 Jam, Ini Rangkaian Acaranya

Kompas.com - 06/02/2023, 10:26 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama akan menggelar resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama pada Selasa (7/2/2023).

Acara tersebut akan digelar selama 24 jam di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur. Acara dimulai pukul 00.01 sampai dengan 23.59 WIB.

Beragam acara akan digelar, tokoh besar akan dihadirkan, dan tak luput pergelaran seni budaya moderen ikut meramaikan.

Dikutip dari rundown acara Resepsi Puncak 1 Abad NU, acara pembuka akan digelar ritual Lailatul Qiroah yang dipimpin oleh KH Mutawakkil Alallah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.

Baca juga: Rahasia Satu Abad NU

Kemudian, dilanjutkan oleh ritual Manaqib Syech Abdul Qodir Jaelani yang akan dibawakan Syeikh Muhammad Fahdil Al Jilani.

Acara dlanjutkan dengan shalat Qiyamul Lail yang dipimpin oleh Ahmad Azaim Ibrahimy dan Al Habib Lutfi bin Ahmad Al Attas.

Ritual selanjutnya adalah ijazah kubro untuk warga Nahdliyin yang hadir yang langsung diberikan oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.

Ritual kemudian ditutup dengan shalat subuh berjemaah dan selawatan hingga pukul 07.00 WIB.

Resepsi puncak kemudian dimulai pukul 07.20 WIB yang dibuka dengan istigasah kubro oleh PWNU Jatim, dilanjutkan pembacaan puisi oleh Zawawi Imron.

Baca juga: Antusias Nahdliyin Sambut Puncak 1 Abad NU, Ada yang Akan Jalan Kaki 50 Km ke Lokasi Acara

Resepsi tersebut rencananya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi diberikan kesempatan untuk menyampaikan amanat dalam acara tersebut.

Selain Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir yang merupakan Ketua Panitia Halrah 1 Abad NU turut hadir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dijadwalkan mengisi sambutan.

Setelah acara formal resepsi usai, acara beranjak ke hiburan berupa koreografi 12.000 Banser NU yang dipimpin oleh koreografer Denny Malik.

Kemudian, disusul musik orkestra yang dipimpin oleh Addie MS bersama paduan suara dari Nahdlatul Ulama.

Baca juga: PBNU Kecewa Mars 1 Abad NU Dipakai untuk Kepentingan Politik, PKB Buka Suara

Acara berikutnya setelah acara resmi dilanjutkan dengan karnaval budaya dan UMKM yang dibuka oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Acara berikutnya yaitu Nahdlatul Tujjar Fest yang akan diisi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PPKUKM Teten Masduki, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Acara kemudian ditutup dengan panggung rakyat berupa konser musik yang menampilkan musisi Maher Zain, Rhoma Irama, Slank, dan ISHARI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com