Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Sosok Cawapres Prabowo Diumumkan Agustus-September 2023

Kompas.com - 24/01/2023, 22:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kemungkinan calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto akan terungkap pada rentang Agustus-September 2023.

Menurut dia, waktu untuk mengusung pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih panjang.

"Kalau menurut saya, agak terang dan jelas (sosok cawapres Prabowo) pada bulan-bulan Agustus, September sudah pasti," kata Fadli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Fadli menilai, Gerindra maupun partai politik lain juga tengah menyusun strategi masing-masing dalam menentukan paslon Pilpres 2024.

Baca juga: Prabowo Nyatakan Dukung Gibran Maju di Pilgub DKI atau Jateng di 2024

Namun, ia tak membenarkan bahwa pengumuman paslon akan dilakukan tiap partai politik maupun koalisi menjelang penetapan paslon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya kira pada waktunya lah pasti semua pihak sedang menyusun strategi, sedang menyusun langkah-langkah sedang konsentrasi dengan berbagai hal yang terkait dengan pileg maupun pilpres secara simultan," jelasnya.

Terkait nama cawapres Prabowo digadang mengerucut kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Fadli menganggap hal itu masih sebatas spekulasi.

Ia menegaskan, keputusan penetapan paslon akan diumumkan oleh koalisi Gerindra-PKB.

Baca juga: Prabowo Mengaku Gembira jika Kaesang Mau Masuk Gerindra

"Ini bulan Januari, nanti bulan September kita lihat saja dulu ada yang sudah diputuskan dalam beberapa jam bisa berubah. Jadi menurut saya, soal spekulasi itu orang bisa saja macam-macam nama, tapi akan diputuskan bersama dari yang berkoalisi," tutur Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui pihaknya mempertimbangkan nama lain selain Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Akan tetapi, nama Cak Imin lah yang sejauh ini berpotensi menjadi Cawapres 2024 untuk mendampingi Prabowo.

"Ya Pak Muhaimin mendominasi pembicaraan," ujar Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Tiba di Loji Gandrung untuk Makan Malam, Prabowo Disambut Gibran hingga Jan Ethes

Muzani menjelaskan, munculnya nama-nama lain sebagai cawapres Prabowo adalah hal yang wajar karena itu merupakan dinamika politik.

Dia pun enggan membeberkan siapa-siapa saja nama selain Cak Imin yang sedang Gerindra bicarakan.

"Ya semua nama yang beredar diomongin. Kita tidak punya kewenangan untuk menyebut nama," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com