Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak-atik Prabowo-Muhaimin: Kelebihan dan Tantangan untuk Pilpres 2024

Kompas.com - 18/01/2023, 06:04 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah terbentuk sejak 13 Agustus 2022.

Namun demikian, koalisi tersebut tak kunjung mengumumkan siapa figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusungnya pada Pemilu 2024.

Kedua partai politik (parpol) tersebut sepakat, urusan pencapresan menjadi kewenangan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB.

Baca juga: PKB Sebut Cak Imin Bertemu Prabowo Pekan Ini, Bahas Hasil Ijtima Ulama Nusantara

 

Akan tetapi berbagai dinamika politik di internal koalisi terjadi. Mulai dari ngototnya kedua kader parpol untuk mencapreskan ketua umumnya masing-masing, mencuatnya isu Prabowo bakal bersanding dengan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sampai sinyal hengkangnya PKB usai salah satu elitenya menyatakan membuka peluang kerja sama dengan Partai Nasdem.

Terbaru, Gerindra mengaku mempertimbangkan sejumlah nama selain Muhaimin untuk menjadi cawapres Prabowo.

Namun demikian, sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, yang paling berpotensi mendampingi Prabowo sebagai capres adalah Muhaimin.

Di sisi lain, hasil ijtima ulama nusantara yang digelar oleh Dewan Syuro DPP PKB mendesak agar Muhaimin segera mengumumkan pengusungan capres-cawapres sebelum Ramadhan.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, kursi calon RI-2 dari koalisi tak harus diisi oleh Muhaimin.

"Namanya koalisi enggak ada saling memaksa. Cuma ada pertimbangan-pertimbangan yang harus dirumuskan secara rasional," sebut Jazilul saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Gerindra Mengaku Tak Bosan Tawarkan Prabowo Jadi Presiden

Akan tetapi, menurut Jazilul, sangat mungkin koalisi Gerindra-PKB bubar ditengah jalan, jika tak menemukan kesepakatan.

"Kalau misalkan nanti tidak ditemukan kesepakatan, ya kayak orang pacaran. Ya enggak jadi nikah, lah," ucap dia.

Duet yang menguntungkan

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pasangan calon (paslon) capres-cawapres Prabowo-Muhaimin bakal saling menguntungkan.

Alasannya, pertama, Prabowo tak memiliki basis konstituen yang kuat di Jawa Timur (Jatim). Dan ternyata, wilayah tersebut berisi konstituen PKB.

Umam menilai Prabowo butuh meningkatkan atau memenangkan suara di Jatim karena hal itu tak terjadi dalam Pilpres 2014, dan 2019.

“Mengingat PKB memiliki akar yang kuat di Jatim, kebutuhan itu gayung bersambut dengan keinginan Prabowo maupun Muhaimin untuk maju di Pilpres 2024. Jadi ada pertukaran kepentingan atau trade off di sana,” papar Umam pada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com