Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasrahnya Puan soal Capres PDI-P Pilihan Megawati, Menyerah atau Strategi?

Kompas.com - 16/01/2023, 09:51 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Puan Maharani santer disebut sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres) terkuat dari PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024.

Memang, karier politik Puan terbilang moncer. Dia pernah duduk di eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), lalu kini di legislatif sebagai Ketua DPR RI.

Namun, banyak pihak menilai, cemerlangnya kiprah Puan karena darah biru mengalir di dirinya. Puan merupakan anak bungsu Megawati Soekarnoputri, pimpinan tertinggi PDI-P.

Baca juga: Puan: Capres PDI-P untuk Pemilu 2024 Tak Harus Saya

Oleh karenanya, sekalipun elektabilitas Puan rendah, Ketua DPP PDI-P itu dianggap punya hak istimewa untuk melenggang ke panggung pemilihan.

Namun demikian, tudingan ini dibantah oleh Puan. Sang putri mahkota mengaku tak dapat privilese terkait pencapresan, bahkan menyebut bahwa capres PDI-P tak harus dirinya.

Tak harus Puan

Menurut Puan, status sebagai putri Megawati tak lantas mengantarkannya ke karpet merah pencapresan Pemilu 2024. Puan bilang, capres PDI-P tak harus dirinya sekalipun dia putri pemilik partai.

"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip Jumat (13/1/2023).

Meski begitu, Ketua DPR RI tersebut mengaku sempat deg-degan ketika menyimak pidato Megawati dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023) kemarin.

Sebabnya, dalam pidatonya Megawati berulang kali menyinggung soal pemimpin perempuan.

Baca juga: Puan Mengaku Deg-degan Pidato Megawati Banyak Singgung soal Perempuan, Ternyata Tak Sebut Capres

Puan sempat mengira sang ibunda hendak mengumumkan kandidat capres partai banteng untuk Pemilu 2024. Namun, nyatanya tidak demikian.

"Tadinya sudah deg-degan, aduh siapa nih yang mau disebut, siapa yang mau disebut, kok perempuan terus yang disebut, ya ternyata nggak ada yang disebut," ucap Puan.

Puan pun mengaku tak tahu menahu siapa kader PDI-P yang bakal ditunjuk Megawati sebagai capres dan kapan nama itu diumumkan. Seperti publik pada umumnya, dia juga penasaran dengan nama capres di kantong ketua umum PDI-P.

"Saya juga nggak tahu apa yang nantinya akan diputuskan oleh Bu Mega," tutur dia.

Hak istimewa

Sebagai putri Megawati, Puan mengaku tak punya hak istimewa. Ketua DPP PDI-P itu juga berkata, dirinya tidak pernah meminta jabatan apa pun ke sang ibunda.

Megawati dinilai mampu membedakan peran sebagai ibu maupun ketua umum partai tempat dia bernaung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com