Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Gelar Pertemuan di Pacitan, Jatim, Bahas Apa?

Kompas.com - 13/01/2023, 17:41 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menggelar pertemuan Sabtu (14/1/2023) dan Minggu (15/1/2023) di Pacitan, Jawa Timur (Jatim).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarif Hasan mengungkapkan, pertemuan dilakukan untuk membahas strategi pemenangan Pemilu 2024.

“Retret tentang pemenangan Pemilu 2024,” ucap Syarif pada Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Ada Baliho AHY Bertuliskan 2024 Wayahe Ganti Presiden di Blora, Kader Partai Demokrat: Ya untuk Menaikkan Elektabilitas AHY

Dihubungi terpisah, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menuturkan, pertemuan bakal dihadiri oleh kader utama partai.

Andi mengatakan, pembicaraan bakal berkutat pada persiapan Pemilu 2024, namun ia enggan membeberkan detailnya.

“Tentu saja akan membicarakan mengenai isu-isu strategis setahun menjelang Pemilu 2024 baik pemilihan legislatif (pileg), maupun pemilihan presiden (pilpres),” tutur dia.

“Kira-kira begitu, tapi saya belum bisa bicara mengenai detailnya,” sambung Andi.

Baca juga: Demokrat Tak Ingin Gegabah, AHY: Idealnya Deklarasi Koalisi sekaligus Deklarasi Capres dan Cawapres

Sementara Syarif mengeklaim, pertemuan tersebut tidak diisi dengan pengambilan keputusan terkait keputusan Demokrat soal pembentukan koalisi, serta pengusungan figur calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres).

“Belum (pengambilan keputusan),” imbuhnya.

Diketahui Partai Demokrat tengah menjajaki pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem.

Namun demikian, keputusan akhir soal sikap Demokrat bakal diambil oleh Majelis Tinggi yang diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Demokrat Tak Ingin Gegabah, AHY: Idealnya Deklarasi Koalisi sekaligus Deklarasi Capres dan Cawapres

Koalisi Perubahan sendiri hingga kini tak kunjung dideklarasikan.

Ketiga parpol belum menyepakati beberapa hal, antara lain pengusungan figur cawapres.

Demokrat terus mendorong Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampingi Anies Baswedan yang didapuk sebagai capres dari Nasdem.

Sementara PKS, mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Sedangkan Nasdem ingin cawapres berasal dari figur non-parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com