Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Dinilai Tetap di Gerindra karena Lebih "Mapan" Dibandingkan PPP

Kompas.com - 13/01/2023, 08:00 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai Sandiaga Uno tetap bertahan di Partai Gerindra karena soliditasnya lebih aman dibandingkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Diketahui, beberapa waktu belakangan Sandiaga Uno sempat nampak mesra dengan PPP.

Langkah itu dinilai untuk memuluskan keinginannya menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Rencana pindah ke PPP memang bisa menjadi pertaruhan besar bagi Sandi. Sebab, PPP sendiri tengah menghadapi tantangan soliditas internal,” ujar Umam pada Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

“Yang bisa berdampak serius terhadap eksistensi partainya yang kini hanya mendapatkan 4,52 persen suara, atau 0,52 persen di atas parlimentary threshold,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Sandiaga Nyatakan Dukung Prabowo sebagai Capres

Menurut Umam, PPP terancam keluar dari Senayan pada pemilu mendatang jika tak mampu mengatasi persoalan soliditas internalnya.

Di sisi lain, Gerindra masih menunjukan soliditasnya di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

“Gerindra relatif jauh lebih mapan. Sehingga, hitung-hitungan bisnisnya, Sandi akan merasa lebih aman, nyaman, dan kepentingan ekonomi-politiknya bisa terselamatkan,” ujar Umam.

Dalam pandangan Umam, Sandi juga tak ingin kehilangan jabatannya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Pasalnya, jika hengkang saat ini, Gerindra bisa mengajukan permintaan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Sandi dan mengganti dengan kadernya yang lain.

“Dalam konteks ini, jika Sandi tidak jadi pindah dari Gerindra ke PPP, tampaknya hal itu disebabkan karena Sandi tidak siap dengan konsekuensi atas pilihan tersebut,” kata Umam.

Baca juga: Sindiran Keras Prabowo di Tengah Kemesraan Sandiaga Uno dan PPP

Diketahui, Sandiaga Uno telah bertemu dengan Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, Sandi tetap loyal dengan Gerindra dan mendukung Prabowo sebagai capres.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani masih berharap Sandiaga Uno bisa bergabung dengan partainya.

"Yang jelas kalau Pak Sandi jadi ke PPP, kami ya senang banget gitu. Tapi itu kan berandai-andai, berharap, ngarep.com kan gitu lho, ha ha ha, gitu saja," ucap Arsul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Adapun hubungan Sandiaga Uno dengan Prabowo dan Gerindra sempat nampak renggang pasca ia menunjukkan kedekatan dengan PPP, serta menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres.

Baca juga: Kepada PPP, Sandiaga Mengaku Hubungannya dengan Prabowo Baik-baik Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com