Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Kondisi Ketenagakerjaan Tak Mengkhawatirkan, Goncangan Hanya di Tekstil hingga Startup

Kompas.com - 29/12/2022, 11:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memprediksi kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan terlalu mengkhawatirkan.

Menurut dia, hanya beberapa sektor yang mengalami gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas berbagai masalah termasuk pandemi Covid-19.

Sektor tersebut tidak terkecuali industri garmen hingga perusahaan rintisan (startup).

"Jadi Insya Allah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Hanya di sektor tekstil, sepatu, garment, startup yang mengalami goncangan," kata Muhadjir dalam siaran pers, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: 19 Perusahaan Teknologi Indonesia yang Lakukan PHK Massal Sepanjang 2022

Muhadjir meyakini, sektor-sektor industri lain tetap mampu bertahan tanpa ada PHK.

"Tetapi di sektor lain untuk ekspor dan produknya Insya Allah aman," ucap Muhadjir.

Muhadjir sendiri telah mendatangi beberapa industri untuk memeriksa kondisi perusahaan dan tenaga kerja di sana di tengah maraknya isu PHK. Teranyar, ia mengunjungi PT Yuro Mustika, di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Perusahaan yang bergerak di bidang rambut palsu (wig) itu berjalan dengan stabil dan tidak melakukan PHK kepada karyawannya. Hal ini diutarakan oleh Koordinator PT Yuro Mustika Mr. Yung dan Manajer Lina.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Gelombang PHK dan Sederet Masalah di Sektor Ketenagakerjaan

Berdasarkan laporan, Muhadjir mendapat informasi bahwa produksi wig mendapatkan pasar global dan produk telah diimpor ke mancanegara. Dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan ekspansi untuk menambah produksi.

"Alhamdulillah produksinya dikirim langsung ke Amerika dan kebutuhannya stabil. Sehingga sampai sekarang tidak ada PHK. Bahkan Mr. Yung menyatakan dalam waktu dekat juga akan ada ekspansi menambah produksi, dan tentu saja akan menambahkan karyawan," ujar Muhadjir.

Tercatat, PT Yuro Mustika Purbalingga memiliki sebanyak 1.200 karyawan yang menggantungkan hidupnya dari perusahaan. Dari jumlah itu, 90 persen di antaranya adalah karyawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com