Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Bendungan Ciawi-Sukamahi Jadi Bendungan Kering Pertama di Indonesia

Kompas.com - 23/12/2022, 10:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (23/12/2022) merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.

"Memang ini bendungan kering yang pertama di indonesia, jadi memang mungkin bagi banyak orang ini agak aneh ya," kata Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane Bambang Heru Mulyono, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.

Bambang menjelaskan, bendungan ini berbeda dari bendungan pada umumnya yang setelah beroperasi akan menampung air dan membentuk danau di bagian hulunya.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Diklaim Mampu Kendalikan Banjir Jakarta

Sementara itu, Bendungan Ciawi dan Sukamahi berfungsi sebagai pengendali banjir sehingga digunakan untuk menahan air bila terjadi banjir di wiayah hilir.

"Ketika kondisi biasa, tidak banjir, maka air juga mengalir saja biasa. Sehingga pada saat tidak banjir, bendungan ini tidak terisi air, kering, makanya kita namakan bendungan kering," kata Bambang.

Oleh karena itu, menurut Bambang, kawasan Bendungan Ciawi dan Sukamahi juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk wisata.

Baca juga: Jokowi: Siapa Pun Gubernurnya Harus Selesaikan Normalisasi 13 Sungai di Jakarta

"Di sini nanti bisa digunakan untuk wisata atau kegiatan-kegaitan outdoor yang lain, mungkin untuk camping atau kegiatan outdoor yang lainnya," ujar Bambang.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa dengan beroperasinya Bendungan Ciawi dan Sukamahi beroperasi, 12 kelurahan di Jakarta yang sebelumnya langganan banjir bakal bebas dari banjir.

"Ciawi dan Sukamahi bisa nanti akan mereduksi dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik, kurang lebih nanti 12 kelurahan yang akan menjadi tidak terdampak (banjir) lagi karena ada waduk Ciawi dan Sukamahi ini," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com