Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Ada 171 Gempa Susulan di Cianjur hingga Rabu Sore

Kompas.com - 23/11/2022, 19:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 171 gempa susulan hingga Rabu (23/11/2022) sore pasca-gempa bumi memporak-porandakan wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi mengatakan, gempa-gempa tersebut memiliki kekuatan bervariasi.

Tercatat sejak Rabu pagi, ada 3 gempa yang terasa hingga membuat warga panik.

"Sampai pukul 15.00 WIB tadi jumlah gempa susulan 171 gempa, mulai jam 7 pagi sampai sore hari, ada penambahan yang dirasakan 3, namun kekuatannya rendah," kata Suko dalam konferensi pers secara daring, Rabu.

Baca juga: Jumlah Rumah Rusak Dampak Gempa Cianjur Bertambah Jadi 56.320 Unit

Suko mengatakan, gempa susulan ini sempat dia rasakan ketika melakukan sosialisasi ke tenda-tenda pengungsian hingga pondok pesantren.

"Saat sosialisasi saya juga rasakan, Alhamdulillah saya bisa menenangkan, Alhamdulillah tenang," ucap dia.

Lebih lanjut dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang meski hujan diperkirakan mengguyur wilayah Cianjur dan sekitarnya hingga tengah malam nanti.

Hingga Jumat, pihaknya juga memprediksi curah hujan akan sama seperti hari ini.

"Ini hujan terus berlanjut sampai sore nanti, kecuali tengah malam sudah mulai mereda. Demikian juga besok prakiraan cuaca juga hampir sama seperti sekarang, sampai hari Jumat," kata dia.

Selanjutnya dia mengungkapkan, BMKG sudah melakukan mikro zonasi untuk melihat kondisi tanah yang layak huni dan tidak layak huni di sekitar rumah warga. Ada beberapa wilayah yang disurvei.

"Beberapa titik antara lagi di daerah Cugenang, Panembong, Cilaku. Kami juga lakukan sosialisasi untuk menenangkan masyarakat ke posko-posko (dan) di ponpes. Dan saat ini tim kami turun ke Sukabumi karena ada permintaan ke Sukabumi," kata dia.

Baca juga: Setelah Kirim Dokter Ortopedi, Menkes Bakal Kirim Dokter Penyakit Dalam ke Cianjur

Adapun gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Gempa dengan M 5,6 itu mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia serta ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Hingga Rabu sore, korban tewas mencapai 271 orang, korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.

Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.

Tak hanya itu, ada 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan.

Baca juga: Korban Jiwa Gempa Cianjur Capai 271 Orang, 37 Persennya Anak-anak

Tercatat, 15 kecamatan terdampak gempa, atau bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.

Kecamatan tersebut yaitu Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com