Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Dinilai Jalankan Pengamanan KTT G20 dengan Baik

Kompas.com - 18/11/2022, 08:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menilai TNI telah menjalankan tugasnya dengan baik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.

“Saya rasa TNI sudah menjalankan dengan baik dalam upaya pengamanan G20, bisa dilihat dari aspek internal dn ekstrnal,” ujar Beni, Kamis (17/11/2022).

Beni mengatakan tugas pengamanan secara internal terlihat dari cara kerja TNI yang menjalankan tanggung jawabannya secara optimal.

Baca juga: Dibuka, Rekrutmen Tamtama TNI AU 2023 bagi Lulusan Minimal SMP

Menurutnya, personel TNI telah menunjukkan cara kerja yang profesional dalam pengamanan G20.

“TNI sudah bekerja secara optimal dalam penanganan keamanan secara fisik daerah tempat pertemuan G20 tentu dengan profesional,” terang dia.

Sedangkan, Beni melanjutkan, secara eksternal TNI juga mampu bekerja sama dengan sejumlah instansi lainnya terkait pengamanan G20.

Baca juga: Ada Faktor Politik dalam Pergantian Panglima TNI, Pengamat: Bukan Hal yang Perlu Diperdebatkan

Misalnya, Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Polri dalam koordinasi dan upaya pencegahan ancaman potensial terhadap pelaksanaan G20.

“Nyatanya penyelenggaraan berlangsung sukses tanpa hambatan dan gangguan keamanan apa pun,” imbuh dia.

Dalam pengamanan G20 tersebut, TNI mengerahkan 14.000 personel, 400 personel di antaranya merupakan prajurit pasukan khusus yang berasal dari tiga matra.

Baca juga: Puan Tagih Jokowi Kirim Surpres Pengganti Panglima TNI sebelum Masa Sidang DPR Ditutup

TNI juga mengerahkan empat jet tempur yang terdiri dari dua F-16 serta Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30.

Selain jet tempur, pengamanan udara juga diperkuat dengan kehadiran 13 helikopter yang terdiri atas 5 helikopter TNI Angkatan Udara, 2 helikopter TNI Angkatan Darat, dan 6 helikopter TNI Angkatan Udara.

Ada pula alutsista dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) meliputi unmanned aerial vehicle (UAV) Orbiter (command center).

Baca juga: Amankan G20, Pasukan TNI Berhari-hari Sembunyi di Balik Semak Mangrove Tahura Bali

Selanjutnya terdapat drone Oculus (command center), senjata antidrone, dan rudal Chiron.

Lalu ada pula kendaraan M3CS (command center), P6 ATAV, P2 Komando, Junkle Hunter, Explosive Ordnance Disposal (EOD) Invander, dan Smart Hunter.

Kemudian ada juga pengerahan 14 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe kombatan yang semuanya berstatus siap tempur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com