Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Perempuan Terobos Paspampres demi Salaman dengan Jokowi, Pramono: Dia Ngefans...

Kompas.com - 17/11/2022, 18:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Aksi seorang perempuan yang nekat menerobos penjagaan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk bisa bersalaman dengan Presiden Joko Widodo menjadi viral di media sosial (medsos) pada Kamis (17/11/2022).

Hal itu terjadi saat mobil RI 1 yang membawa Presiden Jokowi melintasi kawasan Jalan Thamrin, Denpasar, Bali, pada Kamis (17/11/2022).

Kejadian tersebut terekam dalam video singkat dan segera jadi perbincangan warganet.

Dalam video, tampak perempuan yang mengenakan baju putih dan celana panjang biru berlari mendekati mobil Presiden Jokowi.

Baca juga: Saat Jokowi Tutup Konferensi Pers G20 dengan Selfie bersama Wartawan

Perempuan tersebut berlari dari mencegat mobil Presiden dari samping depan.

Saat itu mobil Presiden sedang dikawal ketat oleh penjagaan Paspampres baik yang naik mobil, motor maupun berjaga di jalan raya.

Meski demikian, perempuan itu tampak terus berlari sampai semakin mendekat dengan mobil Presiden.

Setelah sampai di dekat pintu mobil, perempuan itu pun memasukkan tangan ke kaca mobil yang sedang terbuka, meminta untuk bersalaman dengan Kepala Negara.

Melihat aksi yang terjadi tiba-tiba itu, anggota Paspampres yang membonceng motor di samping mobil Jokowi tampak langsung turun dan berusaha menarik perempuan berambut panjang itu, tapi perempuan tersebut tetap pada posisinya.

Baca juga: Jokowi Sebut Pemimpin Dunia Kaget Lihat Tahura Mangrove

Sementara itu, Presiden Jokowi yang tampak duduk di sisi dekat jendela pun membalas menjabat tangan perempuan tersebut.

Namun, perempuan tersebut masih punya permintaan lain, yakni ingin dapat kaos dari Presiden.

Beberapa anggota Paspampres lainnya kemudian ikut menghalau dan berusaha melepaskan perempuan tersebut yang melekat pada badan mobil yang tetap melaju dengan pelan.

Setelah beberapa meter, perempuan tersebut pun menjauh dari mobil dan pergi dari area iring-iringan Jokowi.

Presiden dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya.

Baca juga: Maksud Hati Ingin Bertemu Jokowi, Ni Luh Nana Malah Bertatap Muka dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron

Terkait kejadian pada Kamis siang tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan penjelasan.

Pramono mengungkapkan, kebetulan dirinya sedang satu mobil dengan Presiden Jokowi saat peristiwa berlangsung.

"Saya kebetulan semobil dengan Presiden, pada saat peristiwa itu wanita tersebut saking nge-fans-nya dengan Presiden, minta salaman dan minta kaos," jelas Pramono kepada wartawan.

"Presiden tangannya ditarik-tarik. Tapi Presiden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com