JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, pihaknya tengah membangun kedekatan dengan empat partai politik (parpol) parlemen untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Keempatnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, PDI-P, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“PAN terus melakukan komunikasi, ya betul dengan PKS, Demokrat, dengan PDI-P. Dengan yang lain tetap, dengan PKB tetap,” ujar Yandri ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Soal Pengusungan Capres, Zulhas: KIB Hati-hati, Enggak Grasak-grusuk
Menurut dia, upaya menjalin komunikasi politik tidak melanggar apa pun.
Sebaliknya, langkah itu justru baik untuk proses demokrasi di Indonesia.
“Walau nanti berbeda (pilihan) tetap saling menghargai, menjaga dimensi demokrasi kita,” kata dia.
“Bukan karena berbeda kita bermusuhan, atau kalau beda calon (presiden) bukan berarti kita tidak berkoordinasi. Tidak seperti itu,” ujar dia.
Yandri pun menampik anggapan upaya menggoda PKS dan Demokrat bertujuan menjegal langkah Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) dalam kontestasi elektoral mendatang.
Adapun Anies merupakan capres yang diusung Partai Nasdem yang tengah ditawarkan pada dua parpol oposisi pemerintah tersebut.
Baca juga: Anies di Hadapan Kader Nasdem: Nanti Kita Jalan Bersama-sama Demokrat dan PKS
Tanpa PKS dan Demokrat, Anies tak bisa melenggang ke Pilpres 2024 karena Nasdem tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
“Kita enggak ke sana. Kita mau koalisi. Kan belum tentu siapa capresnya,” kata dia.
Dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nampak masih cair.
Sejumlah parpol masih melakukan upaya penjajakan pembentukan koalisi, maupun penentuan pasangan calon (paslon) capres-cawapres.
KIB terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menentukan siapa capres-cawapres yang bakal diusungnya.
Begitu pun koalisi antara Partai Gerindra dan PKB.
Sementara itu, PKS, Demokrat, dan Nasdem belum menemukan kesepakatan koalisi karena disebut terganjal penentuan figur cawapres untuk mendampingi Anies.
Baca juga: Airlangga Tawarkan Demokrat dan PDI-P Bergabung dengan KIB
PKS masih tetap mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan untuk menjadi pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Adapun Demokrat ingin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bersanding dengan Anies di posisi cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.