Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Erick Thohir, Arsul Sani: Kalau Ada Reshuffle, Tolong PPP Tambah Wakil Menteri

Kompas.com - 31/10/2022, 16:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani berharap ada kader perempuan partainya yang masuk dalam jajaran kabinet apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.

Hal itu bahkan disampaikan Arsul Sani kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam acara DPP PPP, Senin (31/10/2022).

"Nah, kedepan mudah-mudahan Pak Erick tolong bisikin Pak Jokowi gitu kalau ada reshuffle tolong PPP tambah wakil menteri gitu loh," kata Arsul saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin.

"Kita insya Allah akan ajukan (kader) perempuan, tapi tergantung munasnya mulus atau enggak," ujarnya lagi.

Baca juga: Namanya Masuk Radar Capres-Cawapres PPP, Erick Thohir: Salah Satunya

Arsul Sani menjelaskan, kader perempuan yang akan diajukan ke Jokowi harus melalui keputusan Musyawarah Nasional (Munas).

Menurutnya, apabila kader itu tidak lolos dalam Munas, maka tidak akan diajukan ke presiden sebagai calon wakil menteri.

Arsul mengatakan, usulan ini sebagai wujud nyata PPP turut menyoroti isu perempuan dalam dunia pemerintahan dan politik.

"Meskipun seringkali kita sebagai partai Islam itu dianggap tak progresif dalam soal isu-isu perempuan, tapi sesungguhnya tidak. Kita buktikan pada posisi yang ada," ujarnya.

Baca juga: Waketum PPP Sebut Erick Thohir Cocok Jadi Capres atau Cawapres 2024

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR itu juga berharap perempuan mendapatkan alokasi kedudukan posisi yang proporsional dengan laki-laki.

Dalam konteks itu, Arsul mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) Wanita Persatuan Pembangunan juga mesti menyiapkan para perempuan tangguh sebagai calon anggota legislatif.

"Jadi caleg kita untuk mengisi kewajiban 30 perempuan kuota caleg perempuan," katanya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan memang ada rencana perombakan kabinet atau menteri.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana reshuffle setelah Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Namun demikian, Jokowi tidak mengungkapkan kapan, bagaimana, dan siapa menteri yang nantinya akan di-reshuffle.

"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi dengan singkat saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang berada di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Akui Konstituen Dukung Anies Jadi Capres, PPP Mengaku Belum Ambil Keputusan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com