Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas" : Pemilih Pemula Lebih Pilih Ridwan Kamil ketimbang Anies Baswedan

Kompas.com - 28/10/2022, 11:27 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Litbang Kompas Oktober 2022 menunjukan pemilih pemula lebih memilih Ridwan Kamil ketimbang Anies Baswedan.

Survei yang berlangsung 24 September - 7 Oktober 2022 itu merekam Gubernur Jawa Barat itu dipilih oleh 8,5 persen pemilih pemula.

Sementara Anies hanya memiliki elektabilitas 7,8 persen dari kelompok ini.

“Dikalangan pemilih mula, proporsi dukungan pada Anies lebih rendah ketimbang Ridwan Kamil,” ujar peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan dikutip dari Kompas.id, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ganjar Kantongi Paling Banyak Suara Pemilih Mula

Bahkan elektabilitas Anies pada pemilih pemula lebih rendah ketimbang tiga figur calon presiden (capres) lainnya.

Ganjar Pranowo misalnya, mendapatkan elektabilitas 38,8 persen.

Lalu Prabowo Subianto yang mendapat dukungan dari pemilih pemula sebanyak 14 persen.

Tingkat elektoral Anies pada segmentasi pemilih pemula pun mengalami penurunan dibandingkan survei Oktober 2021.

Kala itu Anies mendapatkan dukungan sebesar 13,2 persen. Maka jika dikalkulasikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu kehilangan suara pemilih pemula sebesar 5,4 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Negatif Polri Melonjak, Kini Capai 43 Persen

Adapun survei berlangsung secara tatap muka, dan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi.

Para responden dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat.

Dengan metode tersebut survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com