Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ridwan Kamil Terbaik di Papan Tengah

Kompas.com - 26/10/2022, 06:00 WIB
Tatang Guritno,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon presiden (capres) menempati urutan pertama di tingkat papan tengah.

Survei Litbang Kompas yang berlangsung pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan tingkat elektoral Gubernur Jawa Barat itu berada di angka 8,5 persen.

Sedangkan pada survei yang sama Juni 2022, elektabilitas Emil hanya berada di angka 3,4 persen.

“(Elektabilitas Emil) menggeser Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 2,5 persen,” ujar peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Harian Kompas, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Anies Meningkat, Prabowo Menurun

KOMPAS Survei Litbang Kompas Oktober 2022 - Elektabilitas Kandidat Capres

Berdasarkan jajak pendapat itu, elektabilitas Sandi justru mengalami penurunan sebesar 1,9 persen.

Pada survei sebelumnya tingkat elektoral Sandi menempati posisi pertama papan tengah dengan raihan elektoral 4,4 persen.

Peringkat ketiga elektabilitas figur capres papan tengah ditempati Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan raihan 2,3 persen.

Baca juga: Litbang Kompas”: Loyalitas Pemilih PDI-P dan PKS Menurun

Di bawah Andika, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 2,2 persen.

Disusul elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini yaitu 1,2 persen dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang memperoleh elektabilitas 1 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Nasdem dan Anies Belum Memiliki Relasi yang Cukup Kuat

Adapun jajak pendapat dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 1.200 responden di 34 provinsi. Sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Metode itu memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error lebih kurang 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com