Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Peran Program BLT Menko Airlangga, Pulihkan Ekonomi Nasional akibat Pandemi hingga Krisis Ekonomi

Kompas.com - 25/10/2022, 19:06 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak 2020, dunia menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang memicu krisis ekonomi hingga perang Rusia dan Ukraina yang memicu krisis energi dan pangan.

Indonesia pun terkena dampaknya, salah satunya adalah banyak masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, pada Agustus 2020, tercatat sebanyak 2,56 juta orang menjadi pengangguran.

Melihat hal tersebut, pemerintah mengeluarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang salah satunya adalah bantuan langsung tunai (BLT).

Program yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto (AH) itu berhasil membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan usaha masyarakat.

Melansir kanal YouTube G24 Channel, Minggu (23/10/2022), keberhasilan itu terlihat dari realisasi anggaran program BLT yang mencapai Rp 575,85 triliun pada 2020, Rp 658,6 triliun pada 2021, Rp 229,17 triliun hingga September 2022.

Baca juga: Airlangga Sebut Gandum dan Kedelai Jadi Tantangan RI Jaga Ketahanan Pangan

Anggaran tersebut diperuntukkan untuk bidang kesehatan yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perlindungan sosial, program prioritas, hingga usaha rakyat kecil melalui Kementerian Sosial (Kemensos).

Penyaluran program BLT dengan fokus perlindungan sosial bahkan berhasil menembus Rp 154,76 triliun per 30 September 2022.

Bantuan tersebut disalurkan Kemensos melalui Program Keluarga Harapan (PKH) degan alokasi anggaran Rp 28,7 triliun dan telah diterima 10 juta masyarakat.

Selain itu, bantuan juga disalurkan melalui program Kartu Sembako dengan anggaran Rp 45,12 triliun dan telah diterima 18,8 juta masyarakat, Bantuan Subsidi Upah (BSU) dengan anggaran Rp 9,6 triliun dan telah diterima 7,1 juta penerima.

Kemudian, melihat melambungnya harga minyak goreng pada April 2022, Airlangga Hartarto (AH) juga menyalurkan BLT Minyak Goreng untuk mengatasi naiknya harga komoditas.

Baca juga: Menko Airlangga: RI Masih Perlu Waspadai Risiko Inflasi

BLT Minyak Goreng dengan total Rp 7,19 triliun yang diterima 23,9 juta masyarakat dan BLT BBM dengan anggaran Rp 12,4 triliun yang diterima 20,65 juta masyarakat.

Bantuan turut disalurkan melalui program BLT Desa dengan anggaran 28,8 triliun yang diterima 7,5 juta masyarakat, program Kartu Prakerja dengan anggaran Rp 13 triliun yang diterima 3,5 juta peserta, serta program BLT PKL, Warung, dan Nelayan dengan anggaran 1,27 triliun yang diterima 2 juta masyarakat.

Atas keberhasilan pembagian BLT yang tepat sasaran, Airlangga Hartarto (AH) menerima penghargaan sebagai Tokoh Pemulihan Ekonomi Nasional dari Rakyat Merdeka Award 2022.

Sebagai informasi, Rakyat Merdeka Awards 2022 merupakan ajang penghargaan yang mengapresiasi hasil kerja keras, sumbangsih jasa, serta pemikiran para tokoh yang berkontribusi dalam memulihkan kondisi berbagai sektor di tengah krisis global akibat pandemi Covid-19. 

Pemenang penghargaan dipilih melalui proses riset dan analisis berdasarkan hasil survei, observasi media, pendapat masyarakat dan ahli, hingga wawancara secara langsung dalam kurun waktu tiga bulan. 

Baca juga: Sebut Capres Harus Anggota KIB, Airlangga: Enggak Ada yang Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com