Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite PDI-P Disebut Sadari Potensi Ganjar sebagai Capres, Pengamat: Makin Ditekan, Makin Kuat

Kompas.com - 21/10/2022, 22:59 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai sejumlah elite PDI-P akhirnya menyadari potensi besar Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Hal itu nampak dari minimnya komentar miring atas sikap Gubernur Jawa Tengah itu yang menyatakan siap mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apabila ditugaskan.

“Reaksi yang muncul dari elit PDI-P terhadap kebulatan tekad Ganjar tidak lepas dari kenyataan di lapangan yang memang tidak tertahankan,” kata Ari pada Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

“Ada adagium jika Ganjar semakin ditekan, maka potensi Ganjar semakin menguat,” ujarnya lagi.

Baca juga: Puan Maharani Dinilai Bijaksana jika Buka Jalan untuk Ganjar Jadi Capres PDI-P

Hal itu diperkuat dengan maraknya dukungan untuk Ganjar Pranowo dari partai politik (parpol) lain.

Ari memandang banyak pihak menilai Ganjar punya daya tarik besar memenangkan kontestasi, dan mendorong perolehan suara partai.

Fakta itu, menurutnya, tak bisa dibantah oleh kader dan elit PDI-P.

“Fatsun politik di PDI-P yang selalu menjadi pegangan setia kader adalah rekomendasi capres merupakan domain Ketua Umum Megawati. Akan tetapi, PDI-P juga salah jika membuang sia-sia kader terbaik,” ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Jadi Capres PDI-P, Punya Modal Apa?

Di sisi lain, Ari menganggap sudah waktunya Ketua DPP PDI-P Puan Maharani memberi jalan pada Ganjar Pranowo.

Puan dinilai harusnya fokus membangun kekuatan politik di internal partai banteng moncong putih guna menggantikan peran ibunya Megawati Soekarnoputri.

“Kelasnya Puan adalah porsi ketua umum. PDI-P layak melakukan regenerasi politik kepemimpinan dengan menempatkan Puan sebagai ketua umum,” kata Ari.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo akhirnya mengungkapkan siap maju di 2024 jika diberi kesempatan.

"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang musti siap akan hal itu," ungkapnya dikutip dari wawancara yang diunggah kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Ganjar Siap Maju Capres, Nasdem Sementara Ini Tetap Anies

Pernyataan Ganjar tersebut tidak mendapatkan kritik dari internal PDI-P.

Padahal, selama ini komentar miring kerap disampaikan elit PDI-P seperti Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Bahkan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menganggap komentar Ganjar Pranowo tak berlebihan.

Sebab, Ganjar disebut masih menghormati mekanisme partai yang mana penentuan capres adalah kewenangan Megawati.

"Pak Ganjar kan bicara kalau ditugaskan. Ya kalau. Dalam konteks seperti ini, kita kan berbicara bahwa skala prioritas saat ini semua kader partai turun ke bawah untuk mengejar prestasi yang setinggi-tingginya di tengah rakyat," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Puan Maharani Dinilai Bijaksana jika Buka Jalan untuk Ganjar Jadi Capres PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Nasional
Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com