Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas IDI Sarankan MVA-BN untuk Vaksin Cacar Monyet

Kompas.com - 21/09/2022, 18:32 WIB
Valmai Alzena Karla Martino,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan vaksin Modified Vaccinia Ankaria-Bavarian Nodic (MVA-BN) dapat diberikan kepada pasien cacar monyet (monkeypox) di Tanah Air.

"Vaksin yang kami rekomendasikan MVA-BN. Dengan mempertimbangan efikasi dan keamanannya, kata Hanny dalam media briefing yang dilakukan secara daring, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya, vaksin tersebut sudah melewati uji klinis dan sudah digunakan secara luas.

“Pada kasus negara endemik vaksin ini sudah digunakan, karena banyak laporan di negara non-endemik makanya dipakai di negara kita,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Upaya Mencegah Masuk dan Penyebaran Cacar Monyet

Selain itu, MVA-BN dipilih karena bisa diberikan kepada immunocompromised (orang dengan kekebalan tubuh yang lemah), wanita hamil, dan anak-anak.

Meskipun begitu, Hanny menegaskan bahwa vaksin ini tidak menyembuhkan 100 persen, tetapi meminimalkan komplikasi pada pasien cacar monyet.

Namun, mengingat jumlah vaksin MVA-BN yang tidak banyak saat ini, terkait penggunaannya, Hanny menyarankan diberikan kepada penderita.

Selain itu, juga disarankan diberikan kepada tiga kelompok prioritas, yakni tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan langsung, orang-orang yang kontak dengan penderita, dan orang-orang yang berganti-ganti pasangan atau multipartner serta kelompok homoseksual.

Sementara itu, terkait distribusinya bisa dipusatkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang ditunjuk.

Baca juga: Pasien Pertama Cacar Monyet Sudah Sembuh dan Selesai Isolasi

Diberitakan sebelumnya, baru satu kasus positif cacar monyet terkonfirmasi ditemukan di Indonesia, yakni pada 20 Agustus 2022.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan, pasien cacar monyet pertama tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun asal DKI Jakarta.

"Dengan gejala tanggal 14 (Agustus) itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar," kata Syahril Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril saat itu.

Pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Kemudian, pada 4 September 2022, pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Syahril juga mengatakan, tiga orang kerabat yang kontak erat dengan pasien sudah dipastikan sehat dan tidak menunjukkan gejala cacar monyet.

Baca juga: Tiga Warga yang Kontak Erat Pasien Pertama Cacar Monyet Dinyatakan Sehat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com