Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Kemungkinan Koalisi Pemilu 2024

Kompas.com - 14/09/2022, 12:13 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, partai Demokrat bakal Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).

Menurut rencana, rapimnas ini digelar di Jakarta Convention Center, Kamis (15/9/2022) hingga Jumat (16/9/2022).

Herzaky menerangkan, sejumlah hal akan dibahas dalam rapimnas ini. Salah satunya adalah membahas langkah koalisi partai berlambang mercy itu di Pemilu 2024.

“Apakah dalam rapimnas ini akan ada keinginan untuk berkoalisi dengan parpol mana saja, termasuk dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut,” tutur Herzaky dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Anies Saat Hadiri HUT ke-21 Demokrat: Siap Untuk 24?

“Sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh Partai Demokrat,” katanya.

Ia menyampaikan, rapimnas ini bakal diikuti oleh perwakilan 3.000 kader Partai Demokrat di Tanah Air.

Nantinya, kader tiap daerah bakal memberikan berbagai usulan secara langsung pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait Pemilu 2024.

“Masukan-masukan tentu sangat berharga dan diperlukan dalam menentukan langkah ke depannya menuju Pilpres (pemilihan presiden) dan Pileg (pemilihan legislatif) 2024,” ujarnya.

Herzaky menyampaikan, sangat mungkin hasil Rapimnas Partai Demokrat ini bakal menentukan sikap untuk mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu.

Baca juga: Dorong AHY Maju Pilpres 2024 bersama Anies, DPD Demokrat DKI: Aspirasi Masyarakat Jakarta

Semua itu, lanjut dia, bergantung pada usulan para kader dari daerah yang hadir.

“Suara dan harapan konstituen Partai Demokrat dari seluruh pelosok Indonesia tentunya bakal menjadi salah satu pertimbangan utama menentukan capres-cawapres yang akan diusung,” ujarnya.

Diketahui Partai Demokrat tengah mesra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

Baca juga: Soal Capres-Cawapres yang Akan Diusung, Demokrat: Enggak Mungkin Simbol Masa Lalu

Namun, ketiga partai politik (parpol) belum sampai pada kesepakatan untuk membangun koalisi menghadapi Pilpres 2024.

Saat ini, telah terbentuk dua poros politik, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Poros kedua dibentuk oleh Partai Gerindra yang bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com