JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan, sistem kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta sedang diperbarui saat ini.
Menurut Heru, ini merupakan kali pertama sistem kelistrikan di Istana diperbarui sejak Indonesia merdeka pada 1945.
"Sudah ada juga proses pembaruan kelistrikan yang sejak merdeka kondisi infrastruktur kelistrikan baru tahun ini (diperbarui)," kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Setpres Klaim Listrik yang Mengalir ke Istana Bersumber dari Energi Baru Terbarukan
Heru mengatakan, ada beberapa hal yang dikerjakan dalam proyek ini, antara lain mengganti kabel-kabel, genset, dan uninterruptible power supply (UPS).
Ia berharap, dengan proyek ini, sistem kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dapat bertahan untuk 50 sampai 100 tahun ke depan.
"Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai, dua tahun terakhir ini, tahun 2023 sudah selesai. Semua diperbarui, termasuk juga suplai dari energi baru terbarukan," kata Heru.
Heru menambahkan, listrik yang mengalir ke seluruh Istana Kepresidenan se-Indonesia kini berasal dari energi baru dan terbarukan.
Baca juga: Istana Belum Terima Surat Pengunduran Diri Mardiono sebagai Wantimpres
Heru berharap langkah Istana menggunakan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan dapat diikuti oleh kementerian dan lembaga-lembaga lainnya.
Menurut dia, hal ini merupakan upaya pemerintah untuk memerangi kondisi perubahan iklim yang tak terduga dengan mengubah kebiasaan, termasuk penggunaan listrik.
"Memang ada tambahan biaya Rp 35 per kWh, itu enggak ada nilainya dibanding kita mendukung lingkungan hijau, lingkungan yang baik, semoga mengarah juga pada yang lainnya," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.