Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Subsidi Bisa Capai Rp 700 Triliun jika Harga BBM Tak Dinaikkan

Kompas.com - 02/09/2022, 16:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyinggung besarnya subsidi energi yang digelontorkan pemerintah saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jumat (2/9/2022).

Moeldoko mengatakan, di tengah kenaikan harga minyak dunia, pemerintah pemerintah bekerja keras untuk mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) agar tetap terjangkau masyarakat dengan mengeluarkan subsidi.

"Kalian (mahasiswa) harus memahami bahwa negara mengeluarkan subsidi Rp 502 rupiah untuk menjaga supaya harga BBM dan elpiji yang 3 kilogram itu tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. Jumlah ini sungguh sangat besar,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Siap Amankan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Polda Metro: Ini Kebijakan Mulia, Subsidi Dialihkan untuk Bansos

Moeldoko menyebutkan, angka tersebut dapat membengkak Rp 198 triliun lebih besar bila harga BBM tidak dinaikkan.

"Kalau harga BBM tidak dinaikkan, tentu negara akan menggelontorkan tambahan anggaran untuk subsidi, yang nilainya mencapai Rp 198 triliun. Ini sebuah tantangan besar yang kini sedang kita hadapi,” kata dia.

Mantan panglima TNI itu menuturkan, masalah energi merupakan salah satu dari tiga tantangan besar yang dialami Indonesia di tingkat global, selain krisis pangan dan energi.

Ia mengatakan, krisis itu terjadi akibat ketidakpastian situasi global imbas perubahan dunia yang cepat, penuh risiko, rumit, dan penuh kejutan.

"Belum selesai kita menghadapi pandemi, muncul konflik Rusia-Ukraina yang membuat situasi dan kondisi global berubah sangat dinamis, dan ini sudah pasti berdampak kepada Indonesia,” kata Moeldoko.

Baca juga: Sampaikan Surat Terbuka untuk Jokowi, Presiden PKS: Pertimbangkan Kembali Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi

Ia menambahkan, pemerintah juga menghadapi banyak tantangan di dalam negeri, mulai dari penurunan angka kemiskinan, pembangunan sumber daya manusia, serta penyerapan angkatan kerja baru.

Moeldoko mengeklaim, pemerintah telah bekerja keras mengatasi tantangan itu dengan membangun infrastruktur dan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia sebagai agenda prioritas.

"Soal kesehatan, pemerintah juga sedang bekerja keras untuk menurunkan angka stunting. Sehingga persoalan jamban saja dibahas di rapat kabiner. Nah, Ini semua disiapkan oleh pemerintah untuk kalian agar bisa membawa Indonesia Maju pada 2045,” ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com