Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin: Kader Perindo Jangan Ikut-ikutan Makan Barang Haram

Kompas.com - 27/08/2022, 18:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Mahyudin meminta, kader-kader Partai Perindo tidak korupsi saat menduduki jabatan penting.

Menurut dia, sikap korupsi bertolak belakang dengan lambang elang pada Partai Perindo.

Elang sendiri digambarkan sebagai burung pemberani. Artinya kata Mahyudin, ketika menjadi pemimpin, kader-kader harus berani menyuarakan kebenaran meskipun pahit.

Baca juga: Harry Tanoe Lantik Eks Waketum Golkar Mahyudin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Perindo

"Di dalam islam bangkai itu sesuatu yang haram. Jadi kita kader Perindo jangan ikut-ikutan makan barang-barang haram, tidak boleh kader Perindo terlibat korupsi. Itu penting," kata Mahyudin sesaat setelah dilantik menjadi Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Perindo di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Mahyudin menjelaskan, korupsi adalah salah satu penyebab negara atau sebuah bisnis hancur. Fenomena hancurnya bisnis karena korupsi terjadi pada perusahaan dagang Belanda di masa kolonial, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Baca juga: Hary Tanoe-Ahmad Syaikhu Bertemu, Jajaki Peluang Kolaborasi PKS-Perindo

Karena korupsi besar-besaran, VOC dinyatakan bangkrut pada 31 Desember 1799.

"Jadi kita jangan terjebak pada politik eksklusif. Kita berjuang bersama-sama, banyak negara hancur karena gara-gara korupsi. Oleh karena itu, kader Perindo harus terdepan dalam mendukung integritas, melawan korupsi di Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut dia menyinggung soal eksistensi Partai Perindo pada Pemilu tahun 2024. Bagi dia, memenangkan Pemilu tahun 2024 untuk Perindo bukan perkara mudah.

"Tidak ada pekerjaan besar yang bisa dilakukan dengan mudah, pasti berat. Pekerjaan Perindo untuk memenangkan kontestasi untuk berkuasa di tahun 2024 itu bukan pekerjaan yang mudah," ungkap Mahyudin.

Baca juga: Alasan Hary Tanoe Tunjuk TGB jadi Ketua Harian Perindo: Punya Banyak Kelebihan

"Berat, saudara-saudara sekalian. Saya sudah pengalaman," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com