Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi di ASEAN, Wapres: Kita Tidak Ingin Sekadar Menonton

Kompas.com - 24/08/2022, 14:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton para pelaku usaha luar negeri yang meraup keuntungan dari besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia.

Sebab, Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara, bahkan 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara ada di Indonesia.

"Kita tidak ingin sekadar menonton pelaku usaha dari luar yang meraup keuntungannya," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (24/8/2022).

Baca juga: Wapres Minta Publik Tetap Waspada Meski Situasi Ekonomi RI Patut Disyukuri

Wapres menuturkan, momentum pemulihan pascapandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital di bidang ekonomi.

Untuk itu, ia berpesan kepada Japnas agar mengembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor, tidak hanya e-commerce tetapi juga pertanian, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hingga industri kreatif.

"Kembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor. Digitalisasi mendorong kita untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor usaha," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Ingin BSI Jadi Bank Negara, Kepemilikan Saham Sedang Dikaji

Kedua, ia menilai inovasi-inovasi perlu ditumbuhkan untuk menciptakan bisnis yang bersaing di tingkat global.

Namun, akselerasi inovasi dan digitalisasi perlu diikuti dengan literasi data yang baik.

"Keputusan bisnis berbasis data akan meningkatkan kualitas proses bisnis dari hulu hingga hilir ke konsumen, dengan tetap memperhatikan koridor perlindungan data privat," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf pun menekankan pentingnya kolaborasi dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat terbangunnya ekosistem digital yang kokoh dan adaptif.

Baca juga: Wapres: Perlambatan Pertumbuhan Global di Depan Mata, Harus Dikelola Bijak Pengusaha

Ia mengajak para pengusaha untuk dapat merangkul dan melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam aktivitas usahanya agar daya saing UMKM meningkat.

"Mari kita dukung target 30 juta UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024, hingga pembangunan ekonomi Indonesia akan mengakar kuat hingga ke sektor terkecil," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com