Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencintai Indonesia ala Gerakan Tukar Bendera Rusak dan Lusuh

Kompas.com - 09/08/2022, 10:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasa cinta terhadap Tanah Air salah satunya bisa diwujudkan dengan mengibarkan bendera Merah Putih, seperti yang lazim dilakukan menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus setiap tahunnya.

Sayangnya, tak jarang bendera yang dikibarkan justru tampak rusak, lusuh, bahkan compang-camping sehingga menodai rasa cinta yang ingin ditunjukan kepada tanah air.

Hal inilah yang membuat Sisca Rumondor bersama Sedulur Bunda Milenial merasa resah dan menginisiasi gerakan tukar bendera rusak dan lusuh sejak tahun 2020 lalu.

“Apa ya tega melihat bendera-bendera yang dikibarkan rusak dan lusuh. Jadi kami menjahit bendera, menukar yang rusak dan akan memberikan yang baru,” kata Sisca saat beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Euforia HUT RI, Bendera Merah Putih Berbaris di Jembatan Bambu yang Menghubungkan Kulon Progo–Bantul

Menurut Sisca, masih banyak masyarakat yang menggampangkan atau menganggap sepele pengibaran bendera Merah Putih sehingga bendera-bendera yang sudah tidak layak pun masih dikibarkan.

Padahal, bendera adalah lambang negara yang dilindungi dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pun mengatur bahwa mengibarkan bendera negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam merupakan hal yang dilarang.

"Mari cintai, mari hargai bendera Merah Putih karena di sini adalah perjuangan para pahlawan kita sehingga kita mempunyai negara Indonesia yang kita cintai," kata Sisca.

Ia menuturkan, sejak mulai aktif pada 2020 lalu, Sedulur Bunda Milenial menyalurkan ribuan bendera Merah Putih ke berbagai penjuru Tanah Air setiap menjelang 17 Agustus.

Pada 2021 lalu contohnya, Sisca dan kawan-kawan membagikan 1.000 bendera secara cuma-cuma bagi masyarakat di hampir semua provinsi, kecuali Aceh dan Papua.

Sedangkan, pada tahun ini mereka menyiapkan 3.000 sampai 10.000 buah bendera produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dibagikan.

"Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya tidak banyak permintaan, artinya edukasinya sampai dan sadar menaikkan bendera yang bagus," kata Sisca.

Masyarakat yang ingin menukarkan bendera dapat menghubungi Sedulur Bunda Milenial melalui alamat email bundamilenial00@gmail.com.

Sisca menjelaskan, masyarakat cukup mengirimkan email dengan menyertakan nama, alamat, nomor handphone, dan foto bendera rusak.

"Jadi kita bisa lihat oh iya benar benderanya rusak, lalu langsung kita kirim," ujar dia.

Meoldoko mengakui, masa-masa jelang peringatan kemerdekaan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk lebih mencintai tanah air.

Baca juga: Semarakkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Gubernur Syamsuar Bagikan Bendera Merah Putih di Riau

"Dan salah satu yang bisa diwujudkan adalah pada saat kita mengibarkan bendera Merah Putih, tapi kenyataannya banyak juga bendera-bendera yang tidak layak tapi masih berkibar," kata Moeldoko.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi gerakan yang diinisiasi Sisca dan kawan-kawan karena menurutnya itu merupakan salah satu bentuk nyata dari bela negara.

"Bela negara itu bukan sekadar angkat senjata, bela negara yang hakiki adalah bagaimana hati dan pikirannya itu mencintai Indonesia," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com