Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Momen Pertemuan Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul

Kompas.com - 28/07/2022, 20:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022) sore waktu setempat.

Setibanya di sana, Jokowi disambut langsung oleh Presiden Yoon yang mengantarnya ke lantai dua Kantor Kepresidenan Yongsan dan mempersilakan Jokowi mengisi buku tamu.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Taman Makan Nasional di Seoul

Setelah itu, Yoon memperkenalkan delegasi Korea Selatan yang hadir dan melakukan sesi foto bersama.

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam pertemuan bilateral di Seoul, Kamis (28/7/2022).Dokumentasi/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam pertemuan bilateral di Seoul, Kamis (28/7/2022).

Pemimpin kedua negara itu kemudian melakukan pertemuan terbatas di ruang terpisah sebelum memimpin pertemuan bilateral yang diikuti delegasi masing-masing negara.

"Presiden Yoon menyampaikan apresiasi terhadap kepempimpinan Presiden Jokowi dalam mencoba menyelesaikan masalah dunia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan terbatas, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Jokowi Dorong Investasi Korsel dalam Pengembangan Ekosistem Mobil Listrik

Saat menyampaikan pengantar pertemuan bilateral, Yoon mengatakan, kunjungan Jokowi menunjukkan pentingnya hubungan Korea Selatan dan Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin pada 1975.

Suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol beserta delegasi kedua negara di Seoul, Kamis (28/7/2022).Dokumentasi/Sekretariat Presiden Suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol beserta delegasi kedua negara di Seoul, Kamis (28/7/2022).

"Kunjungan Bapak Presiden menunjukkan pentingnya hubungan Korea dengan Indonesia. Sejak hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini banyak kemajuan ekonomi, perdagangan, budaya, people to people contact, diplomasi dan pertahanan," kata Yoon.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan.

Baca juga: Presiden Korsel: Saya Harap Punya Lebih Banyak Kesempatan untuk Bertemu Presiden Jokowi

Sementara itu, Jokowi menyampaikan selamat atas terpilihnya Yoon sebagai Presiden Korea Selatan.

Ia meyakini, di bawah kepemipinan Yoon, kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan akan semakin kuat.

Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, Kamis (28/7/2022).Dokumentasi/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, Kamis (28/7/2022).

"Ruang untuk terus meningkatkan kerja sama masih sangat lebar, kunjungan saya kali ini akan saya gunakan untuk memperkokoh kerja sama terutama di bidang ekonomi,” ujar Jokowi.

Setelah pertemuan bilateral rampung, Jokowi dan Yoon menuju ruang terpisah untuk menyaksikan penandatanganan sejumlah kerja sama, berikut daftarnya:

1. Nota Kerjasama antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi Republik Korea untuk Meningkatkan Investasi Hijau Berkelanjutan.

Baca juga: Ketika Dita Secret Number Sambut Kehadiran Presiden Jokowi di Korea Selatan...

2. Protokol Perubahan Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Republik Korea tentang Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Negara.

3. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang Kerja Sama Maritim.

Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyaksikan penandatanganan kerja sama kedua negara usai pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022).Dokumentasi/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyaksikan penandatanganan kerja sama kedua negara usai pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022).

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kmudian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com