JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengatakan pihaknya tidak terburu-buru dalam membentuk koalisi untuk Pemilu 2024.
Menurutnya, PKS menikmati berjalannya waktu sambil menunggu waktu indah tiba.
"Tapi saat ini kami belum close, masih membuka komunikasi. Jadi, kami nikmati saja kapan indah pada waktunya. Jadi, tidak terburu-buru," ujar Kholid saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Kholid mengutip ucapan ojo kesusu (jangan terburu-buru) yang dikatakan Presiden Joko Widodo.
Dia menekankan saat ini PKS masih melakukan ta'aruf dengan sejumlah partai politik, terutama Partai Demokrat dan Partai Nasdem.
"Kita terus membangun komunikasi dan koalisi dengan berbagai macam parpol. Tentu kita saat ini sedang intensif membangun komunikasi dengan Nasdem dengan Demokrat," tuturnya.
Baca juga: Jubir PKS: Komunikasi Kami dengan Demokrat dan Nasdem Lebih Maju
Namun, Kholid mengatakan PKS belum menentukan koalisi hingga saat ini.
Kholid hanya menyebutkan kini PKS sudah semakin dekat dengan Nasdem dan Demokrat.
"Kalau kita lihat, progresnya sudah baik dengan Nasdem dan Demokrat," imbuh Kholid.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, pada Minggu (17/7/2022), juga mengungkapkan bahwa komunikasi dengan PKS dan Nasdem lebih maju ketimbang dengan parpol lain.
Meski, kata dia, pembicaraan dengan partai politik lainnya terkait koalisi terus dilakukan.
"Yang pasti (dengan Nasdem dan PKS) sudah lebih maju pembicaraannya. Tetapi kita tidak menutup silaturahim dengan teman-teman lain," kata Andi di Jakarta, Minggu (17/7/2022).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memprediksi ada tiga poros koalisi partai politik (parpol) yang terbentuk di Pilpres 2024.
Menurut Surya Paloh, akan ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung.
Baca juga: Demokrat Sebut Komunikasi dengan Nasdem dan PKS Lebih Maju Ketimbang Partai Lain
"Saya pikir tiga calon. Mungkin tiga poros lah, gitu," ujar Paloh dalam program Satu Meja, dilansir siaran YouTube Kompas TV, Jumat (24/6/2022).
Paloh menjelaskan, partai politik tidak bisa bergerak sendiri di kontestasi Pemilu 2024.
Dia pun menanggapi isu bahwa Nasdem akan membentuk koalisi dengan PKS dan Demokrat.
"Kemungkinan ke arah situ (Nasdem koalisi dengan PKS-Demokrat) bisa saja," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.