Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Pengakuan Gus Dur Sebagai Keturunan Tionghoa | Pesan Jenderal Andika untuk Dokter TNI Ikut Otopsi Jenazah Brigadir J

Kompas.com - 26/07/2022, 05:58 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengakuan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menyatakan sebagai keturunan Tionghoa menjadi berita terpopuler pada Senin (26/7/2022).

Selain itu, berita tentang pesan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kepada dokter forensik dari militer yang ditugaskan membantu otopsi jenazah Brigadir J berada pada posisi kedua terpopuler.

1. Pengakuan Gus Dur sebagai Seorang Keturunan Tionghoa...

[ARSIP FOTO] KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, difoto pada Januari, 2000.KOMPAS / RIZA FATHONI [ARSIP FOTO] KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, difoto pada Januari, 2000.

Salah satu kebijakan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kala menjabat sebagai Presiden adalah menghilangkan stigma negatif yang dipelihara pemerintah Orde Baru.

Menjabat sejak 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari itu memberikan kebebasan berekspresi untuk masyarakat Tionghoa yang 30 tahun lebih dipaksa hidup dalam keterbatasan.

Ia menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000 yang mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 bikinan Presiden Soeharto, yang mengekang kebebasan ibadah dan budaya masyarakat Tionghoa.

Baca juga: Momen Haru di Istana saat Gus Dur Dilengserkan: Paspampres Wiridan, Sopir Menangis...

Kebijakan itu membuat Gus Dur dinobatkan sebagai Bapak Tionghoa Indonesia oleh perkumpulan Sosial Rasa Dharma di Kleteng Tay Kek Sie, Semarang, Jawa Tengah pada 2004. Alasan Gus Dur memperjuangkan masyarakat Tionghoa tak lepas dari sejarah asal usulnya.

Dalam berbagai kesempatan, mantan Ketua PBNU itu tak ragu menyampaikan, ia keturunan Tionghoa.

“Saya ini China tulen sebenarnya, tapi ya sudah nyampur-lah dengan Arab dan India. Nenek moyang saya orang Tionghoa asli,” ungkap Gus Dur dalam sebuah talkshow pada 2008.

Keturunan Putri Champa Majapahit

Dikutip dari buku “Bapak Tionghoa Indonesia” secara genealogis, Gus Dur adalah keturunan Tionghoa dari pernikahan raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V dan Putri Champa.

Baca juga: Kisah Dinas Luar Negeri Gus Dur: Sarapan di Paris, Siang Makan di Roma, Malam di Swiss

Keduanya lantas memiliki dua anak, seorang pria bernama Tan Eng Hiang dan perempuan bernama Tan A Lok.

Tan Eng Hiang kemudian mengubah nama menjadi Raden Patah dan dikenal menjadi pendiri Kerajaan Demak.

Sementara Tan A Lok menikah dengan seorang muslim keturunan Tionghoa bernama Tan Kim Han.

Dari garis keturunan itulah Gus Dur mengaku memiliki darah Tionghoa.

Pengakuan Gus Dur kian diperkuat pernyataan eks ketua PBNU Said Aqil Siroj, yang menjelaskan Tan Kim Han memiliki anak Raden Rachmat Sunan Ampel.

Baca juga: Pertengkaran Gus Dur dengan Megawati dan Politik Nasi Goreng

Salah satu keturunannya, adalah Hasyim Asy'ari kakek Gus Dur sekaligus pendiri NU.

“Jadi Gus Dur itu Tionghoa, maka matanya sipit,” kata Said.

Kala masih menjabat, medio 1999, Gus Dur pernah berkunjung ke Universitas Beijing, dalam lawatan itu ia menceritakan dirinya adalah keturunan Tan Kim Han.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com