Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal BA.2.75 Centaurus, Pemerintah Diminta Perkuat Genome Sequencing

Kompas.com - 20/07/2022, 05:31 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia Hermawan Saputra meminta pemerintah genome sequencing atau pengurutan genome kasus, di tengah penemuan infeksi Covid-19 subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus.

"Sekali lagi tidak ada cara lain melainkan memperkuat genome sequencing," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

"Kelihatannya Indonesia sangat lemah di hal ini, di pintu-pintu gerbang internasional kita," lanjut Hermawan.

Menurut Hermawan, penemuan kasus infeksi BA.2.75 seakan mengulang penemuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Sebab, 2 kasus infeksi yang terjadi adalah berasal dari luar Indonesia.

Baca juga: Seputar Omicron BA.2.75, Centaurus yang Mulanya Mewabah di India

"Karena yang ada di Bali itu kan menurut Kemenkes adalah imported case," ujar Hermawan.

Hermawan mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan menemukan penyebaran subvarian Centaurus itu sejak 9 Juli lalu, di 12 negara.

Karena penyebarannya yang tergolong cepat, maka menurut Hermawan negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia harus menggiatkan pengurusan kasus genome.

"Ini menunjukkan negara-negara di dunia, terutama di kawasan Asia itu tidak lagi optimal di dalam melakukan genome sequencing atau pengurutan genome kasus, sehingga temuan juga sedikit," ujar Hermawan.

"Kita yang masih disibukkan dengan BA.4 dan BA.5 yang terjadi sejak awal bulan atau bahkan 3 bulan lalu, sekarang kemasukan BA.2.75 yang cukup mengkhawatirkan juga. Nah ini menambah kerepotan di kita," ucap Hermawan.

Baca juga: Mengenal Gejala Infeksi Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dia sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penemuan kasus infeksi subvarian Centaurus.

Menurut dia, kasus BA.2.75 di Bali merupakan kasus yang berasal dari luar negeri (imported case), sedangkan kasus di Jakarta kemungkinan besar adalah transmisi lokal.

"Kami juga meng-update ke Bapak Presiden, ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya dan sudah masuk ke 15 negara, ini juga sudah masuk ke Indonesia," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Secara terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sejauh ini ada tiga kasus BA.2.75 yang terdeteksi menjangkit warga negara Indonesia.

Kasus infeksi subvarian Centaurus di Indonesia terdeteksi sekitar satu pekan lalu melalui genome sequencing dari semua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Menkes Lapor ke Jokowi, Covid-19 Subvarian BA.2.75 Terdeteksi di Indonesia

Meski penularannya lebih cepat dari varian Delta, menurut Dante tingkat keparahan infeksinya jauh lebih ringan, sama seperti di varian sebelumnya BA.4 dan BA.5.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com