Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Panglima TNI Investigasi Meninggalnya Karumkit Merauke

Kompas.com - 07/07/2022, 10:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk memberi perhatian khusus pada kasus meninggalnya Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TNI AD LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Benny Arjihans.

Sebab, ia menilai kejadian itu luar biasa. Di sisi lain, Christina juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya Benny.

"Kita bersimpati dan berdukacita kepada keluarga korban atas kejadian naas ini, namun lebih dari itu penting bagi Panglima TNI menginvestigasi tuntas kasus ini. Ada apa ini, seorang anak buah membunuh atasannya?," kata Christina dalam keterangannya, Kamis (7/7/2022).

Christina juga meminta masyarakat untuk tidak membangun spekulasi berlebihan sampai pihak TNI selesai mengungkap kasusnya dengan terang. 

Untuk itu, dia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan kepada TNI untuk mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Anggota TNI Tusuk Mayor Beni Arjihans, Kepala RS LB Moerdani Merauke

"Gali betul apa yang menjadi motifnya? Panglima TNI saya harap memberi perhatian serius karena menyangkut nama baik institusi TNI juga," ujar Christina.

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa kejadian serupa di mana anak buah membunuh atasan di internal TNI memang bukan baru terjadi.

Namun, peristiwa hampir serupa pernah terjadi di Bali pada 2016 di TNI AL. Ketika itu prajurit TNI AL bernama Kopda Muhammad Muslimin membunuh Serda Made Suwardi.

Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin mengaku sakit hati pada atasannya karena tidak diberikan izin cuti.

Christina menilai kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh terjadi.

"Publik harus mendapat gambaran TNI itu institusi yang kuat dan kompak. Ketika ada kejadian sesama TNI seperti ini tentu mencoreng marwah institusi. Panglima TNI perlu beri perhatian serius kasus ini," pungkas Christina.

Sebelumnya, Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 174/ATW Merauke, Brigjen TNI Reza Pahlevi menyatakan akan memecat pelaku penusukan dan pembunuhan terhadap Mayor Ckm dr Beny Arjihans.

Hal ini disampaikan Reza Pahlevi usai mengikuti prosesi pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke, Selasa (5/7/2022).

"Pasti kita pecat, apapun alasannya itu sudah pasti kita pecat," tegas Reza Pahlevi di halaman Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke.

Baca juga: Tak Diberi Izin Cuti, Sertu MA Tusuk Atasannya di Rumah Sakit LB Moerdani Merauke hingga Meninggal

Pelaku penusukan yang juga anggota TNI berpangkat Sersan Satu berinisial MA telah diamankan di Denpom Merauke. MA akan diperiksa terkait dengan perkara penusukan itu. Selain itu, MA juga akan diperiksa kejiwaannya.

Diketahui, seorang perwira TNI yang juga merupakan Kepala Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Beny Arjihans ditusuk hingga meninggal dunia, Selasa (5/7/2022) pukul 9.45 WIT.

Mayor Beny mengalami luka tusuk sedalam 30 sentimeter yang menyebabkan dia meninggal setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com