Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Buya Syafii Maarif, Goenawan Mohamad Tak Kuasa Tahan Tangis

Kompas.com - 05/07/2022, 19:16 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sastrawan dan juga jurnalis senior Goenawan Mohamad bercucur air mata saat mengenang kematian Buya Syafii Maarif dalam acara Memorial Lecture "Mengenang Buya Syafii Maarif Guru Kemanusiaan Penjaga Panggung Kebhinekaan" di Salihara Art Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).

Kata-kata Goenawan mulai terhenti saat dia menggambarkan sosok kesederhanaan Buya Syafii Maarif.

"Tapi saya bersyukur, lebih dari pemikirannya, saya mengenal sikap hidupnya, sebuah bonus sendiri ketika kita mengenal orang bukan karena ilmunya tapi karena tindak tanduknya," kata Goenawan.

Baca juga: Memaknai Jalan Sunyi Buya Syafii Maarif

Setelah sempat terhenti karena menahan tangis, Goenawan kembali melanjutkan sambutannya.

Goenawan menjabarkan kesederhanaan Buya Syafii Maarif yang sering terlihat menggunakan kendaraan umum. Begitu juga dengan mengendarai sepeda gayung saat ke lokasi sekitar rumahnya.

Kesederhanaan tidak sampai di situ, Goenawan juga menyebut kesederhanaan itu juga terlihat ketika akhir hayat Buya Syafii Maarif.

"Dia (Buya Syafii Maarif) minta dimakamkan di pemakaman Muhammadiyah, meskipun dia berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dari laku yang tidak spektakuler itu saya melihat Syafii Maarif hidup dalam puasa," kata Goenawan dan mulai menangis.

Goenawan tak kuasa menahan tangisnya sambil terus membacakan pidato pengantarnya.

Baca juga: Khofifah: Buya Syafii Maarif seperti Ikan di Lautan

Buya Syafii, kata Goenawan, adalah seorang guru bangsa, menjadi tauladan yang sangat dibutuhkan saat ini.

"Tanpa banyak bicara almarhum Syafii Maarif dengan laku hidupnya mengingatkan saya hal ini, bukan kebetulan dia disebut sebagai guru bangsa, dia tauladan yang saat ini sangat dibutuhkan," ucap Goenawan.

"Maaf saya agak emosional. Waktu beliau wafat, dua hari saya menangis, sekali lagi saya minta maaf," Goenawan menutup pidatonya.

Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umat (PKU) Muhammadiyah Gamping.

Buya Syafii Maarif merupakan sosok yang dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum periode 1998-2005.

Baca juga: Ahmad Syafii Maarif dan Pesan Tantangan untuk Indonesia: Sebuah Obituari

Beliau juga dikenal sebagai cendikiawan muslim dan pernah menjadi dosen di FPIPS IKIP, IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia.

Buya Syafii Maarif juga diberikan gelar Bintang Mahaputera di tahun 2008 dan beragam penghargaan internasional untuk perdamaian dari Magsaysay Award.

Selain itu, sederet penghargaan pernah diraih mulai dari Tokoh Perbukuan Islam 2011, Masyarakat Ilmu Pemerintah Indonesia Award 2011 dan BJ Habibie Award 2010 dalam bidang khusus Harmoni Kehidupan Beragama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com